Bojonegoro – Dinas Kesehatan Kabupaten Bojonegoro mengeluarkan peringatan kepada masyarakat untuk menghindari konsumsi makanan yang tidak lazim, seperti belalang setan (Aularches miliaris) dan jamur liar. Peringatan ini menyusul laporan insiden keracunan pangan yang dapat berujung fatal jika tidak ditangani dengan cepat.
Pengumuman ini disampaikan melalui poster resmi Dinas Kesehatan dengan mengusung tema "GERMAS: Si Cantik yang Mematikan", Dinas Kesehatan menegaskan bahwa mengonsumsi makanan dari bahan yang tidak diketahui keamanan dan kandungannya, terutama dari alam liar, dapat memicu gejala keracunan serius seperti mual, muntah, dan diare. Jika gejala tersebut muncul, warga diminta segera membawa pasien ke fasilitas layanan kesehatan (Fasyankes) terdekat untuk mendapatkan penanganan medis yang tepat.
"Belalang setan memang terlihat menarik secara fisik, tetapi mengandung senyawa beracun yang dapat memicu gangguan kesehatan. Begitu pula dengan jamur liar yang sulit dibedakan antara yang aman dan berbahaya bagi orang awam," ujar perwakilan dari Dinas Kesehatan Bojonegoro.
Pemerintah Kabupaten Bojonegoro juga mengingatkan bahwa keamanan pangan adalah prioritas utama dalam menjaga kesehatan masyarakat. Oleh karena itu, masyarakat diimbau untuk hanya mengonsumsi bahan makanan yang telah terjamin kualitasnya.
Baca juga:
Untuk memastikan masyarakat mendapatkan bantuan cepat, Dinas Kesehatan telah menyediakan layanan call center di nomor 0811-311-977. Selain itu, informasi lebih lanjut terkait kesehatan dapat diakses melalui situs resmi mereka di dinkes.bojonegorokab.go.id.
Langkah ini merupakan bagian dari komitmen pemerintah daerah dalam mendukung program Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS) yang bertujuan meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pola hidup sehat, termasuk dalam memilih makanan yang aman dikonsumsi.
Masyarakat juga diimbau untuk melaporkan segera jika menemukan warga yang mengalami gejala keracunan pangan agar dapat ditangani secara cepat dan tepat.
Dinas Kesehatan Kabupaten Bojonegoro menegaskan, upaya kolektif dari semua pihak, termasuk masyarakat, sangat dibutuhkan untuk mencegah insiden keracunan pangan dan memastikan kesehatan bersama tetap terjaga.
REDAKSI