Kabunan, Bojonegoro – Kekhawatiran atas pencemaran lingkungan kembali mencuat di Dusun Banjartal, Desa Kabunan, Kecamatan Balen, Kabupaten Bojonegoro. Sejumlah warga melaporkan dugaan pembuangan limbah cair dari salah satu unit usaha pengolahan tahu langsung ke saluran air terbuka. Praktik tersebut disinyalir menimbulkan bau menyengat dan meresahkan masyarakat sekitar.
Menurut informasi yang dihimpun dari warga setempat, aktivitas pembuangan limbah telah berlangsung dalam beberapa waktu terakhir. “Baunya sangat mengganggu, terutama saat pagi dan sore hari. Kami sudah beberapa kali menyampaikan keluhan ini ke pihak desa, tapi belum ada tanggapan yang jelas,” ujar salah satu warga yang enggan disebutkan namanya.
Warga mengaku telah mengadukan persoalan ini kepada Kepala Desa Kabunan, Ir. Mochammad Yahya. Namun hingga berita ini diturunkan, belum ada langkah konkret yang diambil untuk menyelesaikan permasalahan tersebut. Ketidakhadiran respon dari pemerintah desa menambah kegelisahan masyarakat yang merasa hak atas lingkungan yang bersih terabaikan.
Baca juga:
Pakar lingkungan dari Universitas Darul Ulum Jombang, Zuhdan Haris Zamzami, ST, SH, menilai bahwa pembuangan limbah cair ke saluran umum tanpa pengolahan terlebih dahulu dapat berdampak serius terhadap kesehatan masyarakat dan ekosistem sekitar. “Limbah industri rumah tangga, termasuk tahu, mengandung bahan organik tinggi yang dapat menyebabkan penurunan kualitas air dan menimbulkan gas berbau tidak sedap. Jika dibiarkan, ini bisa menjadi sumber penyakit dan menurunkan kualitas hidup warga,” jelasnya.
Hingga kini belum ada keterangan resmi dari pemilik usaha maupun dari pihak Pemerintah Desa Kabunan terkait langkah mitigasi atas laporan warga tersebut.
Masyarakat berharap perhatian dari instansi terkait, termasuk Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bojonegoro, agar segera melakukan verifikasi lapangan dan mengambil tindakan sesuai ketentuan hukum yang berlaku. Transparansi dan penegakan aturan diharapkan dapat menjadi jawaban atas keresahan warga serta menjaga harmoni antara kegiatan ekonomi dan kelestarian lingkungan.
REDAKSI