Foto malam jam 00.29 sesudahnya di siram
Bojonegoro – Ketenangan warga Perumahan Griya SAE Sejahtera 3 terusik oleh aktivitas pembakaran yang diduga dilakukan oleh Kepala Sekolah SDN 1 Ngumpakdalem. Kejadian tersebut terjadi pada waktu magrib, saat masyarakat tengah beristirahat dan menjalankan ibadah, namun justru diselimuti oleh asap pekat yang menyusup hingga ke dalam rumah mereka.
Asap hasil pembakaran tersebut tidak hanya menimbulkan gangguan kenyamanan, tetapi juga menimbulkan kekhawatiran akan berdampak pada kesehatan, terutama bagi anak-anak dan lansia. Sejumlah warga menyatakan kekecewaan mendalam atas sikap yang dinilai abai terhadap norma sosial dan lingkungan.
Baca juga:
"Ini bukan kali pertama terjadi. Kami sudah berulang kali terganggu oleh asap pembakaran ini. Hal ini dilakukan pada waktu yang sangat sensitif, saat masyarakat sedang menjalankan ibadah magrib," ujar salah satu warga yang enggan mampir.
Kepala sekolah yang seharusnya menjadi panutan dalam hal edukasi dan etika masyarakat, justru membicarakan tindakannya yang berpotensi menciderai nilai-nilai tersebut. Ironisnya, aktivitas itu terjadi di lingkungan padat penduduk, yang seharusnya mengutamakan keharmonisan sosial dan kesadaran ekologis.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada pernyataan resmi dari pihak sekolah terkait kejadian tersebut. Sementara warga berharap ada itikad baik dan permintaan maaf secara terbuka, serta jaminan bahwa peristiwa serupa tidak akan terulang kembali.
Fenomena ini membuka kembali wacana tentang pentingnya keteladanan moral dari tokoh pendidikan, serta perlunya peraturan tegas terkait pembakaran terbuka di lingkungan perumahan.
REDAKSI