Home Daerah

Warga dan Sekolah Terdampak Bau Tak Sedap dari PT Sata Tec, Solusi Bantuan AC dan Kipas Angin Dipertanyakan

by Media Rajawali - 08 Januari 2025, 10:29 WIB

Bojonegoro – Operasional PT Sata Tec, sebuah perusahaan pengelola gudang tembakau di Jl. Ahmad Yani No. 409, Losari, Sukowati, Kecamatan Kapas, Kabupaten Bojonegoro, terus menuai keluhan. Warga sekitar, termasuk siswa dan guru SDN Sukowati, merasa terganggu oleh bau tak sedap dan asap yang diduga berasal dari pabrik tersebut.

Bau menyengat yang muncul saat pabrik beroperasi mengganggu kenyamanan belajar-mengajar di SDN Sukowati. Menurut keterangan sejumlah guru, aroma tersebut sering kali mengganggu konsentrasi siswa selama proses pembelajaran.

“Bau ini sangat mengganggu, kami sulit berkonsentrasi. Ini bukan hanya soal ketidaknyamanan, tapi juga soal kesehatan,” kata salah seorang guru.

Pemerintah Desa Sukowati telah memediasi warga dan pihak PT Sata Tec dalam dua kali pertemuan. Namun, hasilnya dinilai belum memadai. Sebagai solusi sementara, pihak pabrik memberikan bantuan berupa AC dan kipas angin untuk SDN Sukowati.

Namun, warga dan pihak sekolah mempertanyakan efektivitas solusi tersebut. Guru-guru di SDN Sukowati menilai, pemberian AC dan kipas angin tidak akan menyelesaikan masalah utama, yaitu bau tak sedap dan polusi udara.

Baca juga:

“Bantuan ini seperti solusi setengah hati. Kami tetap merasakan bau itu, dan tentu saja ini bukan langkah yang cukup untuk mengatasi masalah,” ungkap seorang guru yang enggan disebutkan namanya.

Warga Sukowati berharap pihak PT Sata Tec segera mengambil langkah nyata untuk menangani sumber bau dan asap. Mereka meminta adanya perbaikan sistem pengelolaan limbah pabrik agar tidak mencemari lingkungan sekitar.

“Kami butuh tindakan nyata, bukan sekadar bantuan barang. Anak-anak kami butuh udara bersih, bukan hanya ruangan dingin,” tegas salah satu warga.

Selain itu, warga mendesak pemerintah daerah, khususnya Dinas Lingkungan Hidup, untuk segera turun tangan. Mereka meminta dilakukan inspeksi terhadap aktivitas pabrik guna memastikan kepatuhan terhadap regulasi lingkungan yang berlaku.

Hingga berita ini diturunkan, pihak PT Sata Tec belum memberikan pernyataan resmi terkait keluhan warga dan sekolah. Meski demikian, desakan terus mengalir agar pabrik segera mengambil langkah konkret untuk menyelesaikan permasalahan ini secara menyeluruh.

Permasalahan ini menyoroti pentingnya tanggung jawab perusahaan terhadap lingkungan sekitar. Solusi yang hanya bersifat sementara dinilai tidak cukup untuk melindungi kenyamanan dan kesehatan warga yang terdampak. Kolaborasi antara warga, pemerintah, dan pihak pabrik menjadi kunci untuk menyelesaikan persoalan ini secara berkeadilan dan berkelanjutan.

REDAKSI

Share :