- Oleh : Budi Hartono
Tuban – Peringatan satu dekade Komunitas Aneka Kuliner Tuban (AKT) berlangsung semarak di kawasan Tuban Abirama, Minggu (21/9/2025). Wakil Bupati Tuban, Drs. Joko Sarwono, hadir langsung untuk memberikan apresiasi sekaligus dorongan bagi pelaku UMKM agar terus berinovasi dan naik kelas.
Acara ulang tahun ke-10 AKT itu diwarnai dengan senam massal, peragaan budaya dari Komunitas Carnival Tuban (KCT), hingga pertunjukan modeling batik gedog khas Tuban. Sejumlah stan kuliner dan kerajinan lokal turut meramaikan, memberikan ruang bagi masyarakat untuk menikmati ragam produk UMKM.
Kehadiran Kepala Diskopumdag, Kepala DPMPTSP, serta perwakilan Bank Jatim Cabang Tuban menegaskan dukungan lintas sektor terhadap pengembangan ekonomi kreatif berbasis kuliner di Bumi Wali.
Baca juga:
Dalam sambutannya, Wabup Joko Sarwono menekankan komitmen pemerintah daerah untuk terus memfasilitasi kebutuhan UMKM. Dari pengurusan Nomor Induk Berusaha (NIB), sertifikasi PIRT dan halal, hingga pendampingan dalam pengemasan produk, semua diarahkan agar UMKM Tuban mampu bersaing di pasar yang lebih luas.
“Pendampingan dan pengembangan UMKM harus berkelanjutan agar produk lokal memiliki nilai tambah lebih tinggi. Pemerintah membuka ruang selebar-lebarnya melalui berbagai agenda resmi sebagai ajang promosi,” ungkap Joko.
Ia juga mengingatkan pentingnya memanfaatkan momentum strategis. Menurutnya, libur sekolah, bulan Ramadan, hingga momen Lebaran adalah waktu emas bagi pelaku usaha untuk memperluas pasar dan meningkatkan pendapatan. “Kesempatan itu harus ditangkap dengan kreativitas dan inovasi, sehingga kuliner dan produk unggulan Tuban bisa memberi kontribusi nyata bagi perekonomian daerah,” tambahnya.
Sementara itu, Ketua AKT, Kastawar, menyampaikan rasa terima kasih kepada Pemkab Tuban atas pendampingan yang selama ini berjalan. “Kami bangga dapat berkontribusi bagi kemajuan kuliner Tuban. Harapan kami, UMKM semakin berkembang dan produk kuliner Tuban makin dikenal, baik di daerah sendiri maupun di luar kota,” ujarnya.
Perayaan ini bukan hanya menandai perjalanan panjang komunitas kuliner, tetapi juga meneguhkan semangat kolaborasi antara pemerintah, pelaku usaha, dan masyarakat dalam membangun ekonomi daerah berbasis kreativitas lokal.
