BOJONEGORO – Program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-125 di Kabupaten Bojonegoro terus menunjukkan progres signifikan. Salah satu proyek utamanya, pembangunan jalan cor beton sepanjang 1.372 meter dengan lebar 3,5 meter yang menghubungkan Desa Soko, Kecamatan Temayang, dengan Desa Pajeng, Kecamatan Gondang, kini telah mencapai 83,55 persen dan terus dikebut untuk memenuhi tenggat waktu hingga 21 Agustus 2025.
Jalan cor ini menjadi salah satu sasaran fisik utama dari program lintas sektoral TMMD, yang digelar sejak 23 Juli lalu. Proyek tersebut tak sekadar menyasar infrastruktur, tetapi juga menjadi simbol dari upaya mempererat kemanunggalan TNI dan rakyat, melalui gotong royong antara personel Satgas dan masyarakat setempat.
Komandan Satuan Setingkat Kompi (SSK) Satgas TMMD Kodim 0813 Bojonegoro, Lettu Inf Setyo Budi, menegaskan pentingnya pembangunan jalan tersebut. “Akses ini sangat vital bagi warga, mengingat Desa Soko berada di kawasan perbukitan yang cukup terpencil, dikelilingi hutan lebat. Jalan ini akan menjadi urat nadi mobilitas warga, termasuk untuk mengangkut hasil pertanian,” ujarnya, Kamis (31/7/2025).
Baca juga:
Guna mempercepat proses pengecoran, TMMD dibantu oleh satu unit truk molen dari Dinas PU Bina Marga dan Penataan Ruang Kabupaten Bojonegoro. Sementara, pemasangan rangka dan pemerataan adukan beton dilakukan secara manual bersama warga. “Ini adalah bentuk nyata kemitraan dan semangat kolektif antara TNI dan masyarakat,” imbuh Lettu Setyo.
Selain memperlancar aksesibilitas, jalan tersebut diharapkan mampu menjadi pengungkit pertumbuhan ekonomi lokal dan memperluas konektivitas antarwilayah. Lettu Setyo juga menekankan pentingnya profesionalisme dan loyalitas prajurit dalam menyelesaikan pekerjaan sesuai target. “Kami berkomitmen menyelesaikan tugas ini dengan sebaik-baiknya. Semangat dan kerja keras tetap menjadi fondasi utama,” tegasnya.
TMMD ke-125 tahun ini mengusung tema “Dengan Semangat TMMD Mewujudkan Pemerataan Pembangunan dan Ketahanan Nasional di Wilayah”. Selain kegiatan fisik seperti pembangunan jalan, program ini juga diisi dengan kegiatan non-fisik seperti penyuluhan kebangsaan, peningkatan kapasitas warga, dan penguatan ekonomi kerakyatan.
Melalui sinergi lintas sektor dan keterlibatan aktif masyarakat, TMMD diharapkan dapat menjadi katalisator perubahan positif di desa, sekaligus memperkuat pondasi ketahanan nasional dari akar rumput.
BUDI MR.ID