Home Daerah

TMMD 125 Bojonegoro Gelar Sosialisasi Penanggulangan Bencana, Perkuat Ketangguhan Warga Desa Soko

by Media Rajawali - 06 Agustus 2025, 14:04 WIB

BOJONEGORO – Program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-125 tahun 2025 di Kabupaten Bojonegoro kembali menegaskan komitmennya untuk membangun desa secara menyeluruh, tidak hanya dari sisi infrastruktur, tetapi juga dari aspek kesiapsiagaan masyarakat. Salah satu langkah konkret diwujudkan melalui sosialisasi penanggulangan bencana alam yang digelar di Balai Desa Soko, Kecamatan Temayang, Selasa (5/8/2025).

Kegiatan ini merupakan hasil sinergi antara Satuan Tugas (Satgas) TMMD ke-125 Kodim 0813 Bojonegoro dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bojonegoro. Tujuannya jelas: membekali warga dengan pengetahuan dan keterampilan dalam menghadapi potensi bencana, sekaligus menumbuhkan kesadaran kolektif akan pentingnya mitigasi risiko.

Kasi Kedaruratan dan Logistik BPBD Bojonegoro, Agus Purnomo, S.H., yang menjadi narasumber utama, menegaskan bahwa kesiapsiagaan masyarakat adalah benteng pertama dalam menghadapi bencana. Ia memaparkan langkah-langkah strategis mulai dari pencegahan, mitigasi, penanggulangan, hingga prosedur darurat yang harus dijalankan ketika bencana terjadi.

“Kemandirian masyarakat dalam menghadapi bencana sangatlah penting. Edukasi seperti ini membantu warga memahami apa yang harus dilakukan sebelum, saat, dan setelah bencana,” ujar Agus.

Baca juga:

Ia menambahkan bahwa pengurangan risiko bencana, baik alam seperti banjir, tanah longsor, kekeringan, maupun non-alam seperti kebakaran hutan, epidemi, atau kegagalan industri, memerlukan kolaborasi lintas sektor. Pemerintah, lembaga swadaya masyarakat, sektor swasta, dan masyarakat sendiri harus terlibat secara aktif.

Danton 3 SSK Satgas TMMD ke-125 Kodim 0813 Bojonegoro, Letda Mar Rohmad Widodo, menekankan bahwa program TMMD tidak semata berorientasi pada pembangunan fisik. Peningkatan kapasitas sumber daya manusia melalui edukasi seperti ini, menurutnya, adalah pondasi penting bagi keberlanjutan pembangunan.

“Kami ingin warga Desa Soko tidak hanya merasakan manfaat infrastruktur yang dibangun, tetapi juga memiliki keterampilan untuk melindungi diri dan lingkungannya. Partisipasi aktif masyarakat dalam penanggulangan bencana akan sangat menentukan keberhasilan upaya ini,” ungkap Rohmad.

Desa Soko sendiri tercatat sebagai wilayah dengan potensi bencana cukup tinggi, khususnya banjir bandang dan tanah longsor. Oleh karena itu, penyuluhan ini diharapkan mampu memperkuat ketangguhan warga, menciptakan masyarakat yang mampu bertahan, beradaptasi, dan pulih cepat pascabencana.

Dengan adanya langkah preventif semacam ini, TMMD ke-125 tidak hanya meninggalkan jejak pembangunan fisik, tetapi juga warisan pengetahuan dan kesadaran yang akan terus hidup di tengah masyarakat.

BUDI MR.ID

Share :