Home Daerah

Strategi Terpadu Kecamatan Padangan dalam Menanggulangi Hama Tikus

by Media Rajawali - 11 Februari 2025, 18:11 WIB

Bojonegoro, Mediarajawali.id – Dengan semangat kolaborasi dan tanggung jawab bersama, Pemerintah Kecamatan Padangan menggelar pertemuan strategis untuk merumuskan langkah-langkah konkret dalam menanggulangi hama tikus yang semakin mengancam produktivitas pertanian.

Bertempat di Kantor Kecamatan Padangan, pertemuan ini dipimpin oleh Camat Padangan, Ardhian Orianto, dan dihadiri oleh unsur Forum Koordinasi Pimpinan Kecamatan (Forkopimcam), termasuk Danramil, perwakilan dari Kapolsek, Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) bersama Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL), para kepala desa se-Kecamatan Padangan, serta kelompok tani setempat.

Dalam forum yang berlangsung dengan suasana penuh dedikasi ini, disepakati bahwa pengendalian hama tikus harus dilakukan secara menyeluruh dan berkelanjutan. Berbagai langkah strategis yang berbasis ilmiah dan ekologis dirumuskan guna memastikan keberhasilan program ini.

  1. Pola Tanam yang Terstruktur
    Para petani diimbau untuk tidak menerapkan pola tanam secara terus-menerus di satu lahan yang sama. Dengan sistem rotasi tanaman yang terencana, ekosistem pertanian dapat lebih seimbang dan menghambat pertumbuhan populasi tikus secara alami.

  2. Pengendalian Secara Serentak dan Massif
    Dalam upaya memaksimalkan efektivitas penanggulangan, pengobatan dan pengendalian hama tikus harus dilakukan secara serentak di seluruh wilayah Kecamatan Padangan. Pendekatan kolektif ini akan memastikan bahwa tidak ada kantong populasi tikus yang tersisa dan berkembang kembali.

    Baca juga:

  3. Pemberdayaan Burung Hantu (Tyto alba) sebagai Predator Alami
    Sebagai bagian dari strategi jangka menengah yang berbasis ekologi, burung hantu (Tyto alba) akan diperbanyak dan ditempatkan di titik-titik strategis sebagai predator alami tikus. Metode ini tidak hanya efektif tetapi juga selaras dengan prinsip pertanian berkelanjutan yang menjaga keseimbangan alam.

Lebih lanjut, dalam pertemuan ini Camat Padangan menegaskan larangan keras terhadap penggunaan aliran listrik sebagai metode pembasmian hama tikus. Selain membahayakan keselamatan jiwa, metode tersebut juga dapat merusak ekosistem pertanian secara luas.

"Kami menginginkan solusi yang bukan hanya efektif dalam jangka pendek, tetapi juga berkelanjutan dan tidak membahayakan lingkungan maupun keselamatan masyarakat," tegas Ardhian Orianto dalam sambutannya.

Antusiasme dan dukungan penuh dari para kepala desa serta kelompok tani yang hadir menandai komitmen kuat untuk menjalankan strategi ini secara disiplin dan terkoordinasi. Dengan sinergi antara pemerintah, aparat keamanan, tenaga penyuluh, dan petani, Kecamatan Padangan optimistis dapat mengatasi ancaman hama tikus secara efektif.

Pertemuan ini menjadi momentum berharga, bukan sekadar langkah teknis dalam pengendalian hama, tetapi juga wujud nyata dari kolaborasi dan inovasi menuju pertanian yang lebih tangguh, berdaya saing, serta berorientasi pada keberlanjutan.

PANCA

Share :