Home Nasional

Status Tanggap Darurat Kebakaran Sumur Minyak Gandu Resmi Dicabut, Warga Blora Kembali ke Rumah

by Media Rajawali - 02 September 2025, 09:29 WIB

  • Oleh : Budi Hartono 

Blora – Setelah lebih dari dua pekan berada dalam status tanggap darurat akibat kebakaran sumur minyak di Desa Gandu, Kecamatan Bogorejo, Pemerintah Kabupaten Blora pada Senin (1/9/2025) siang secara resmi mencabut status darurat tersebut. Serah terima penanganan pasca-tanggap darurat dilakukan langsung oleh Pertamina EP Cepu kepada Pemkab Blora, menandai berakhirnya fase kritis penanganan peristiwa yang sempat menggemparkan publik itu.

Bupati Blora, Dr. H. Arief Rohman, dalam pernyataannya menegaskan bahwa kondisi di lokasi kini sepenuhnya aman. “Hari ini kita menandai bahwa status tanggap darurat kita cabut. Penyerahan dari Pertamina ke Pemkab Blora untuk kejadian di Gandu ini sudah dinyatakan aman. Sehingga warga bisa kembali ke rumahnya masing-masing,” ujar Arief.

Ia menyampaikan apresiasi kepada Pertamina, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Blora, BPBD dari kabupaten sekitar, serta seluruh pihak yang telah terlibat dalam penanganan kebakaran. Menurutnya, perhatian terhadap warga terdampak juga telah dipastikan.

Baca juga:

“Untuk korban meninggal, luka, maupun rumah yang rusak sudah menerima bantuan dari Baznas Kabupaten, Baznas Provinsi, serta pihak terkait lainnya. Termasuk kerugian rumah sudah ada bantuan. Sedangkan bagi warga yang masih trauma, nanti akan didampingi pihak Kepolisian dan Pemerintah Desa agar lebih tenang saat kembali ke rumah,” imbuhnya.

Selain menyelesaikan masa tanggap darurat, Arief menegaskan bahwa pemerintah daerah akan berkoordinasi dengan Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Jawa Tengah serta Kementerian ESDM untuk menentukan kelanjutan keberadaan sumur minyak milik masyarakat. “Jika memang membahayakan, maka akan direkomendasikan untuk tidak diberikan izin dan harus ditutup sesuai aturan Kementerian ESDM,” tegasnya.

Tak hanya itu, pemerintah juga memastikan bahwa lahan pertanian, khususnya jagung, yang terdampak proses pemadaman akan mendapatkan ganti rugi.

Dari pihak Pertamina EP Cepu, Ahmad Setiadi menjelaskan bahwa proses penutupan sumur telah dilakukan sesuai standar keselamatan. “Alhamdulillah tim kami bersama instansi lain sudah membantu memadamkan api dan kemarin juga melakukan smeting. Prosesnya dicor beton dengan kedalaman tertentu, setelah itu ditutup sehingga Insya Allah aman dari kebocoran gas. Harapannya tidak ada lagi kejadian serupa di Desa Gandu, dan ini menjadi pelajaran penting terkait aktivitas pengeboran sumur di masyarakat,” ujarnya.

Dengan berakhirnya masa tanggap darurat ini, Pemkab Blora berharap masyarakat dapat kembali beraktivitas normal. Namun demikian, pengalaman pahit kebakaran sumur Gandu menjadi pengingat penting tentang perlunya regulasi ketat, tata kelola energi yang aman, serta kesadaran bersama dalam mencegah aktivitas pengeboran ilegal yang berpotensi mengancam keselamatan warga.

Share :