Home Daerah

SPPG Klangon 2 Pastikan Kualitas Program Makan Bergizi Gratis di Bojonegoro

by Media Rajawali - 23 September 2025, 16:13 WIB

  • Oleh : Budi Hartono 

Bojonegoro – Aroma masakan tercium begitu kuat ketika langkah pertama memasuki gerbang Dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Klangon 2, Senin (22/9/2025) pagi. Sekitar pukul 09.00 WIB, para petugas tampak sibuk mengangkat wadah berisi menu Makan Bergizi Gratis (MBG) ke dalam mobil box berlogo Badan Gizi Nasional (BGN).

SPPG Klangon 2, salah satu dapur pelayanan dengan fasilitas terbaik di bawah BGN, melayani sembilan sekolah dan satu polindes dengan total penerima manfaat mencapai 3.500 orang. Kepala SPPG Klangon 2 Bojonegoro, Erdha Ananta Putra, menegaskan bahwa setiap sajian yang keluar dari dapurnya telah melalui proses ketat, mulai dari perencanaan menu hingga distribusi.

  • “Setiap menu dikonsultasikan terlebih dahulu kepada ahli gizi, kemudian disetujui oleh PERSAGI Bojonegoro agar gizi yang diberikan seimbang dan bervariasi,” ujarnya.

Untuk menjaga kualitas, para juru masak sudah mulai datang sejak tengah malam. Namun, mereka hanya diperbolehkan menyiapkan bumbu. Proses memasak baru dimulai pukul 02.00 WIB agar seluruh hidangan tetap segar dan dapat dikonsumsi maksimal enam jam setelah diolah.

  • “Pendinginan makanan setelah dimasak menjadi bagian penting, tujuannya untuk mencegah masakan cepat basi karena uap panas,” jelas Erdha.

Distribusi makanan ke sekolah dilakukan secara bertahap, menyesuaikan jadwal penerimaan masing-masing sekolah. Hal ini sekaligus menjadi upaya memastikan setiap hidangan tiba dalam kondisi optimal.

Baca juga:

Untuk mencegah potensi kejadian luar biasa (KLB) seperti keracunan, SPPG Klangon 2 menerapkan standar operasional prosedur (SOP) secara disiplin. Setiap bahan makanan diperiksa sejak tahap penerimaan, dipilah, dan diolah sesuai kaidah higienis.

  • “Semua harus dalam kondisi maksimal sebelum dimasukkan ke ompreng,” tegasnya.

Sebagai langkah antisipasi, setiap menu harian disisihkan dalam satu ompreng khusus sebagai sampel. Apabila terjadi masalah kesehatan, sampel ini menjadi acuan investigasi apakah sumbernya berasal dari bahan baku, kesalahan pengolahan, atau penyimpanan di sekolah.

Keunikan distribusi MBG dari SPPG Klangon 2 adalah penggunaan tali ompreng berwarna sebagai penanda porsi. Tali merah untuk porsi besar bagi SMP, SMA, ibu hamil, dan menyusui; tali biru tua untuk porsi sedang siswa kelas 4–6 SD; tali hitam untuk anak PAUD hingga kelas 3 SD; dan tali kuning menandakan menu khusus bagi anak dengan alergi tertentu.

Erdha menekankan agar makanan segera dikonsumsi sesuai jam makan, guna mencegah risiko kesehatan.

  • “Alangkah baiknya sisa makanan tidak dibawa pulang. Biarkan tetap di ompreng, demi keamanan bersama,” pesannya.

Program Makan Bergizi Gratis ini tidak sekadar menyediakan makanan, melainkan juga menegaskan komitmen pemerintah menghadirkan gizi seimbang dan sehat bagi generasi penerus Bojonegoro.

Share :