Home Daerah

Sinergi Sekolah dan Perpustakaan, Bojonegoro Bangun Budaya Literasi Sejak Dini

by Media Rajawali - 11 September 2025, 19:27 WIB

  • Oleh : Budi Hartono

Bojonegoro – Suasana hangat dan penuh keceriaan terasa di ruang baca Perpustakaan Daerah Kabupaten Bojonegoro pada Kamis (11/09/2025). Puluhan siswa Madrasah Ibtidaiyah (MI) Al Mansur hadir dalam rangkaian kegiatan literasi bertajuk “Saya Suka Membaca”, sebuah gerakan yang dirancang untuk menumbuhkan kecintaan membaca sejak usia dini.

Kunjungan tersebut diikuti siswa kelas 1 yang diarahkan untuk membaca secara mandiri, sementara siswa kelas 2 diberikan tugas merangkum isi bacaan mereka. Kepala MI Al Mansur, Diah Rahayu, menegaskan bahwa kegiatan literasi telah menjadi bagian dari rutinitas harian di sekolah.

“Setiap hari, satu jam sebelum pelajaran dimulai, anak-anak kami biasakan silent reading atau membaca mandiri. Untuk kelas besar, ada kewajiban merangkum bacaan. Memang awalnya tidak mudah, tetapi sekarang justru mereka semakin antusias. Bahkan koleksi buku cepat habis dibaca,” jelas Diah.

Ia berharap sinergi dengan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispusip) dapat terus berlanjut, baik melalui kunjungan rutin maupun peminjaman koleksi buku yang relevan dengan kebutuhan siswa.

Baca juga:

Sementara itu, pustakawan Dispusip Bojonegoro, Siti Hani’ah, menjelaskan bahwa perpustakaan daerah dirancang ramah bagi semua kalangan. Fasilitasnya terbagi menjadi dua ruang utama: perpustakaan umum dan perpustakaan anak.

“Untuk kunjungan sekolah, kami lengkapi dengan aktivitas tambahan seperti mewarnai, bermain, hingga tur keliling perpustakaan. Kalau kunjungan umum, anak-anak bisa membaca, meminjam buku, sekaligus bermain dengan sarana edukasi. Menariknya, jika dulu kami yang aktif mengajak sekolah, kini sekolah-sekolah sendiri yang meminta untuk datang,” ungkap Hani’ah.

Kegembiraan siswa pun tampak jelas. Zulfa, murid kelas 1, mengaku senang bisa kembali ke perpustakaan setelah terakhir berkunjung saat masih di bangku TK. “Sekarang senang sekali bisa datang lagi bersama teman-teman,” katanya polos. Athar, siswa kelas 2, bahkan tak bisa menyembunyikan kebahagiaannya karena menemukan komik favorit di rak bacaan.

Langkah konsisten ini mencerminkan komitmen pemerintah daerah dalam memperkuat budaya literasi. Setiap tahun, buku-buku lama yang rusak diganti dengan koleksi baru, memastikan anak-anak selalu memiliki bacaan segar dan berkualitas.

Dengan sinergi antara sekolah dan perpustakaan, Bojonegoro menegaskan bahwa literasi bukan sekadar slogan, melainkan investasi nyata untuk membangun generasi yang berpikir kritis, kreatif, dan mencintai pengetahuan sejak dini.

Share :