- Oleh : Budi Hartono
Bojonegoro, 20 Oktober 2025 — Di tengah derasnya arus globalisasi dan tantangan moral yang melanda generasi muda, jajaran Bintara Pembina Desa (Babinsa) Kodim 0813 Bojonegoro menggelar kegiatan Penguatan Bela Negara secara serentak di berbagai wilayah se-Kabupaten Bojonegoro. Program ini menyasar para pelajar tingkat SMA/SMK dan sederajat, dengan tujuan menanamkan kembali nilai-nilai cinta tanah air, kedisiplinan, serta semangat kebangsaan.
Kegiatan yang berlangsung pada Senin (20/10) tersebut diinisiasi sebagai bentuk kepedulian TNI terhadap pembentukan karakter generasi penerus bangsa. Melalui kerja sama dengan Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur wilayah Bojonegoro, program ini menghadirkan ribuan pelajar untuk menerima materi bela negara yang disampaikan langsung oleh para Babinsa di setiap wilayah kecamatan.
Pelda Aris Setyo Norminto, Bati Tuud Koramil 0813-05/Dander, menjelaskan bahwa materi yang diberikan meliputi wawasan kebangsaan, kedisiplinan, dan pelatihan dasar baris-berbaris. Lebih dari itu, siswa juga diajak untuk memahami pentingnya peran aktif mereka dalam menjaga lingkungan sosial serta menolak segala bentuk perundungan dan kenakalan remaja.
Baca juga:
- “Kegiatan ini bertujuan menumbuhkan semangat persatuan dan kedisiplinan di kalangan pelajar. Kami ingin membentuk generasi yang tangguh, berintegritas, dan berwawasan kebangsaan,” ujar Pelda Aris.
Senada dengan itu, Bati Puanter Kodim 0813 Bojonegoro, Pelda Agustanul Anwar, menambahkan bahwa kegiatan bela negara bukan semata latihan fisik, melainkan pembekalan nilai-nilai moral dan nasionalisme di tengah derasnya pengaruh budaya luar. Ia menekankan bahwa cinta tanah air dapat diwujudkan dalam berbagai bentuk, mulai dari kontribusi di bidang sosial, akademik, hingga kepedulian terhadap sesama.
- “Bela negara tidak selalu identik dengan angkat senjata. Ia adalah tentang kepedulian, tanggung jawab, dan partisipasi aktif membangun bangsa dari berbagai sektor kehidupan,” tegasnya.
Kodim 0813 Bojonegoro menilai, kegiatan semacam ini sangat penting dilakukan secara berkelanjutan. Di era disrupsi teknologi, ketika batas-batas sosial dan budaya semakin kabur, penguatan jati diri nasional menjadi pondasi utama agar generasi muda tidak kehilangan arah.
Melalui kegiatan ini, TNI berharap pelajar Bojonegoro tidak hanya menjadi generasi cerdas, tetapi juga generasi yang kokoh dalam nilai, berjiwa patriotik, dan memiliki kesadaran tinggi terhadap pentingnya menjaga persatuan bangsa.
Di berbagai sekolah tempat kegiatan berlangsung, tampak antusiasme pelajar mengikuti latihan baris-berbaris dan diskusi kebangsaan. Senyum dan semangat mereka mencerminkan pesan besar dari kegiatan tersebut: bahwa mencintai Indonesia bukan sekadar slogan, melainkan tindakan nyata yang dimulai dari disiplin diri dan kepedulian terhadap sesama.