Home Daerah

Sedekah Bumi Alasgung, Tradisi Sakral, Harmoni Sosial, dan Warisan Budaya yang Terjaga

by Media Rajawali - 20 Agustus 2025, 16:55 WIB

  • Oleh : Budi Hartono 

Bojonegoro – Tradisi sedekah bumi kembali digelar oleh masyarakat Desa Alasgung, Kecamatan Sugihwaras, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, Rabu (20/8/2025). Perayaan tahunan ini menjadi wujud syukur warga atas limpahan rezeki sekaligus sarana menjaga harmoni sosial serta melestarikan budaya leluhur.

Acara diawali dengan doa bersama, tahlil, dan istiqosah yang dipimpin para tokoh agama dan adat. Rangkaian kegiatan juga diisi dengan pawai gunungan hasil bumi, pengajian, serta lantunan sholawat Nabi Muhammad SAW. Momen ini tidak hanya bernuansa spiritual, tetapi juga memperlihatkan gotong royong warga dalam menjaga nilai-nilai tradisi yang diwariskan turun-temurun.

Puncak acara berlangsung di lapangan sepak bola Desa Alasgung dengan pagelaran seni tayub, yang bagi masyarakat dianggap sakral dan wajib hadir dalam setiap perayaan sedekah bumi. Pertunjukan tersebut berlangsung hingga malam hari dan menjadi magnet bagi ribuan warga yang datang memadati lokasi acara.

Baca juga:

Salah seorang warga, Mbah Mo, menuturkan bahwa keberadaan tayub dalam rangkaian sedekah bumi memberi makna tersendiri bagi masyarakat.

  • "Warga sangat mengapresiasi adanya tayub karena dianggap sebagai warisan budaya yang harus dijaga. Selain sebagai hiburan, tayub memperkaya makna sedekah bumi, yang tidak hanya syukuran panen, tetapi juga sarana mempererat kerukunan dan membersihkan desa dari hal-hal negatif," ujarnya.

Senada dengan itu, Kepala Desa Alasgung, Bandrio, menegaskan bahwa tradisi ini bukan sekadar perayaan, melainkan warisan luhur yang telah dijalankan selama bertahun-tahun.

  • "Sedekah bumi adalah tradisi nenek moyang yang harus dijaga kelestariannya. Selain sebagai wujud syukur, tradisi ini diyakini membawa keselamatan bagi desa. Setiap tahun kami bersama masyarakat berusaha mempertahankannya demi menjaga desa tetap bersih dan terhindar dari kesialan," ungkapnya.

Dari pantauan di lapangan, seluruh rangkaian kegiatan berlangsung aman, tertib, dan kondusif. Antusiasme warga tampak jelas, mulai dari doa bersama hingga pagelaran tayub yang menjadi puncak acara. Tradisi sedekah bumi Alasgung membuktikan bahwa budaya lokal tetap hidup, tumbuh, dan memiliki peran penting dalam membangun identitas serta solidaritas sosial masyarakat pedesaan.

Share :