Home Nasional

Replika Fosil Gajah Purba Jadi Magnet Wisata Edukasi di Jantung Kota Blora

by Media Rajawali - 03 September 2025, 08:42 WIB

  • Oleh : Budi Hartono 

Blora – Di utara Alun-alun Kabupaten Blora, berdiri kokoh sebuah bangunan sederhana berukuran 5 x 10 meter. Dari luar, bangunan itu tampak biasa. Namun, di dalamnya tersimpan sebuah daya tarik yang mampu membawa imajinasi pengunjung melintasi ribuan tahun ke masa lalu: replika fosil gajah purbakala Elephas hysudrindicus.

Bagi masyarakat Blora, kehadiran replika ini bukan sekadar pajangan. Ia menjadi ikon penting yang menegaskan bahwa wilayah tersebut pernah menjadi saksi kehidupan fauna raksasa pada zaman Pleistosen. Sejak dipamerkan pada 2015, replika fosil tersebut konsisten menjadi pusat perhatian, baik bagi wisatawan umum maupun kalangan akademisi.

Atmosfer prasejarah begitu kental terasa saat memasuki ruang pamer. Para pengunjung, termasuk pelajar yang datang berombongan, kerap terhanyut oleh suasana seolah sedang hidup berdampingan dengan gajah purba yang menjulang setinggi lima meter dengan bobot delapan ton.

Baca juga:

  • “Jujur, saya sering melewati tempat ini, tapi baru kali ini berkesempatan masuk dan mendapat penjelasan langsung dari petugas,” ungkap Farros, siswa SMK Muhammadiyah 1 Blora, usai berkolaborasi bersama teman-temannya membuat konten video edukatif, Selasa (2/9/2025).

Kesempatan itu dimanfaatkan pula oleh Salza, siswi SMK Negeri 1 Cepu yang sedang menjalani praktik kerja lapangan di Dinas Kominfo Blora. “Kami bikin konten video dan foto untuk diunggah di media sosial. Ini bukti nyata bahwa Blora menyimpan jejak kehidupan prasejarah,” katanya.

Menurut Kepala Bidang Kebudayaan Dinas Pemuda, Olahraga, Kebudayaan dan Pariwisata (Dinporabudpar) Blora, Widyarini Setyaningrum, pihaknya sengaja menugaskan petugas secara bergilir agar setiap pengunjung mendapat penjelasan komprehensif tentang sejarah dan konteks fosil tersebut. “Kami membuka ruang ini untuk masyarakat, pelajar, dan mahasiswa yang ingin melihat dari dekat replika gajah purba. Semua bisa menikmati tanpa dipungut biaya,” ujarnya.

Replika tersebut merujuk pada temuan spektakuler di Dusun Sunggun, Desa Mendalem, Kecamatan Kradenan, Blora, pada Maret 2009. Saat itu, tim peneliti berhasil menemukan fosil gajah purba Elephas hysudrindicus dalam kondisi hampir 90 persen utuh, sebuah capaian langka dalam dunia paleontologi. Temuan ini segera menjadikan Blora sebagai salah satu lokasi riset penting, menarik minat arkeolog dan peneliti purbakala dari dalam maupun luar negeri.

Fosil asli kini tersimpan aman di Museum Geologi Bandung. Namun, replikanya di Alun-alun Blora tetap memegang peran strategis: menghadirkan pengalaman sejarah bagi publik sekaligus mengokohkan citra Blora sebagai “gudang” jejak prasejarah Jawa.

Bagi Blora, replika gajah purba ini bukan sekadar simbol masa lalu, melainkan jendela edukasi dan kebanggaan lokal yang terus menginspirasi generasi muda.

Share :