Bojonegoro Jatim mediarajawali.id //'Ribuan relawan pasangan calon nomor urut 01 menggelar Sholawat Nariyah serentak pada Senin (22/10/2024) malam di 28 kecamatan Bojonegoro, kegiatan tersebut tersebar di 444 titik, dengan lantunan sholawat Nariyah sebanyak 444.400 kali. Pembacaan sholawat dipimpin langsung oleh Mohammad Bisma Normansyah.
Acara tersebut dilakukan secara daring melalui Zoom, yang bertempat di Sekretariat Bersama (Sekber) berlokasi di Jalan Panglima Polim, Bojonegoro, dengan di hadiri langsung oleh paslon nomor urut 01 Teguh Haryono.
Ketua Relawan, Beni Zakaria, menjelaskan bahwa setelah pembacaan sholawat yang dipimpin oleh Bisma Normansyah, para relawan melanjutkan dengan acara tumpengan sebagai bentuk rasa syukur kepada Tuhan yang maha kuasa.
Beni menekankan pentingnya Sholawat Nariyah dalam memperkuat diri, baik secara mental maupun spiritual. “Solawat Nariyah ini adalah sarana untuk menambah kekuatan dalam diri, melindungi diri dari hal-hal negatif, dan memperbaiki kualitas hidup diri kita,” ujarnya.
Mohammad Bisma Normansyah, yang juga Ketua Umum Ikatan Alumni ITB Jawa Timur, turut berbicara mengenai kebutuhan Bojonegoro akan pemimpin visioner yang mampu menghadapi tantangan ekonomi pasca-Migas. Menurutnya, Bojonegoro membutuhkan sosok yang bisa melakukan transformasi ekonomi untuk menjaga kestabilan di tengah berkurangnya ketergantungan pada sektor minyak dan gas.
“Bojonegoro memang dikenal sebagai kota Migas, tapi kita harus berpikir jauh ke depan karena Migas tidak akan ada selamanya. Oleh karena itu, Bojonegoro butuh pemimpin yang visioner dan transformasional,” ujar Normansyah.
Baca juga:
Ia menyebut Teguh Haryono sebagai calon pemimpin yang tepat, dengan jejaring nasional dan internasional yang luas, yang dapat membantu proses transformasi ekonomi di Bojonegoro. “Jika Mas Teguh ditakdirkan memimpin Bojonegoro, jejaring ini akan sangat membantu dalam transformasi ke depan,” tambahnya.
Normansyah juga menilai gaya kepemimpinan Teguh yang langsung bertindak berdasarkan data dan masukan-masukan logis sebagai kualitas yang ideal untuk menghadapi tantangan masa depan Bojonegoro.
Di akhir sambutannya Teguh Haryono menyampaikan rasa terima kasih dan harapan besarnya. “Saya sangat bersyukur melihat semangat para relawan yang datang untuk bersama-sama menggelar sholawat Nariyah ini. Bagi kami, ini bukan sekadar ritual, tapi juga ikhtiar spiritual untuk mendekatkan diri kepada Allah dan memohon agar setiap langkah kami di Bojonegoro ini diridhoi oleh-Nya,” ungkapnya.
Masih menurut Teguh, doa ini juga menjadi bentuk kebersamaan dan dukungan moral yang sangat berarti di tengah-tengah upaya kampanye yang sedang dijalankan.
“Kami berharap dengan sholawat Nariyah ini, Allah memberikan kemudahan dan kelancaran bagi kami dalam menghadapi Pilkada, serta senantiasa diberi kekuatan untuk berjuang bersama masyarakat Bojonegoro,” tambahnya.
Alhamdulillah acara berlangsung dengan khidmat, ditutup dengan prosesi tumpengan sebagai simbol rasa syukur dan harapan bagi masa depan Bojonegoro.
