Home Nasional

PT. ANTaM Dorong Inovasi Pertanian, Gandeng Pemdes Mendenrejo dan Kelompok Tani Wono Mitra Sejahtera

by Media Rajawali - 23 Agustus 2025, 01:48 WIB

Oleh : Budi Hartono 

  • Sumber : Solikin Goes You

Blora, Jawa Tengah — PT. ANTaM (Agro Nusantara Tani Milenial) meluncurkan langkah strategis dalam memperkuat fondasi sektor pertanian nasional dengan menggandeng Pemerintah Desa Mendenrejo dan Kelompok Tani Wono Mitra Sejahtera. Melalui program Gerakan Menanam Anti Rugi (GeMAR), perusahaan menghadirkan skema permodalan yang diklaim mampu memberikan kepastian dan perlindungan bagi petani dari risiko gagal panen.

Program GeMAR sendiri berada di bawah naungan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes), dengan orientasi membangun ekosistem pertanian yang tangguh, berbasis keberlanjutan, dan menjamin kesejahteraan petani.

Di Dukuh Bapangan, Desa Mendenrejo, Kecamatan Kradenan, kelompok tani yang diketuai Hadi Kusmanto, lebih dikenal sebagai Pak Mondol, telah menjadi pionir penerapan GeMAR di Blora. Dari total 674 anggota, sebanyak 50 petani telah aktif bergabung, sementara delapan lainnya masih dalam tahap pertimbangan.

  • “Program ini benar-benar membantu kami dalam hal permodalan. Harapan saya, kerja sama ini bisa terus berlanjut agar semakin banyak petani yang terbantu,” ujar Pak Mondol saat ditemui di kediamannya, Rabu (21/8/2025).

Konsep “anti rugi” dari GeMAR mendapat apresiasi luas karena memberikan perlindungan nyata terhadap risiko gagal panen. Hal ini dialami langsung oleh Sutikno, salah satu anggota kelompok tani, yang kehilangan hasil panennya akibat hama tikus.

Baca juga:

  • “Dengan program ini, saya hanya mengembalikan pinjaman sesuai hasil panen yang gagal. Sisanya ditanggung PT. ANTaM. Beban petani jauh lebih ringan,” ungkapnya.

Kepala Desa Mendenrejo, Supari, menilai GeMAR sebagai solusi revolusioner bagi dunia pertanian desa.

  • “Untuk musim tanam perdana, kami siap bersinergi dengan PT. ANTaM. Mendenrejo akan menjadi desa percontohan bagi wilayah lain. Skema ini adil karena tidak ada pihak yang dirugikan,” tegasnya.

Bagi PT. ANTaM, Blora hanyalah permulaan. Menurut Humas perusahaan, Cepi, keberhasilan implementasi di Mendenrejo akan dijadikan pijakan untuk ekspansi lebih luas.

  • “Setelah Blora kami selesaikan, target berikutnya adalah Kabupaten Bandung. Kami ingin memastikan program nasional ini menjangkau lebih banyak petani,” jelasnya.

Langkah PT. ANTaM ini sejalan dengan agenda nasional Indonesia dalam memperkuat ketahanan pangan. Sektor pertanian masih menyerap lebih dari 28% tenaga kerja nasional, tetapi rentan terhadap guncangan iklim, fluktuasi harga, serta keterbatasan akses permodalan. Skema permodalan inovatif seperti GeMAR berpotensi menjadi game-changer, karena tidak hanya melindungi petani dari kerugian finansial, tetapi juga meningkatkan minat generasi muda untuk kembali menggeluti dunia pertanian.

Selain itu, keterlibatan pemerintah desa dalam program ini mencerminkan pendekatan bottom-up, di mana desa menjadi pusat inovasi dan kemandirian ekonomi. Jika model ini berhasil direplikasi di daerah lain, maka kontribusinya terhadap pencapaian target sustainable development goals (SDGs) bidang ketahanan pangan dan pengentasan kemiskinan akan semakin signifikan.

Share :