Bojonegoro – Proyek pembangunan jalan rigid beton yang menghubungkan wilayah Balen dan Sugihwaras di Kecamatan Balen, Kabupaten Bojonegoro, menuai sorotan warga. Berdasarkan pantauan di lapangan, terdapat sejumlah indikasi bahwa pengerjaan proyek ini tidak sesuai dengan Rencana Anggaran Pelaksanaan (RAP), termasuk penggunaan material yang diduga tidak memenuhi standar teknis.
Warga setempat mengungkapkan bahwa besi yang digunakan dalam pengerjaan proyek seharusnya berukuran 10 mm sesuai spesifikasi, namun yang terpasang di lapangan adalah besi berukuran 6 mm. Hal ini menimbulkan kekhawatiran terkait kekuatan dan daya tahan jalan yang sedang dibangun.
“Kami melihat langsung besi yang digunakan kecil, tidak sesuai dengan yang seharusnya. Padahal, jalan ini nantinya akan menanggung beban kendaraan besar,” ujar salah satu warga yang enggan disebutkan namanya.
Selain dugaan ketidaksesuaian spesifikasi, warga juga menyoroti kurangnya transparansi dalam pelaksanaan proyek. Tidak adanya papan informasi proyek di lokasi menimbulkan pertanyaan besar terkait sumber anggaran, nilai proyek, serta jadwal pelaksanaan dan penyelesaian pekerjaan.
“Proyek ini seperti tidak terbuka kepada masyarakat. Tidak ada papan informasi yang seharusnya menjadi hak publik untuk mengetahui asal dana dan pelaksana proyeknya,” tambah warga lainnya.
Baca juga:
Dalam aturan yang berlaku, setiap proyek pemerintah diwajibkan untuk memasang papan informasi publik guna memastikan transparansi dan akuntabilitas. Papan informasi tersebut berisi keterangan mengenai nama proyek, sumber anggaran, pelaksana proyek (CV atau PT), serta jadwal pengerjaan.
Informasi yang beredar di masyarakat menyebutkan bahwa proyek ini dikerjakan oleh sebuah badan usaha yang diduga bernama CV Samdoria. Namun, belum ada konfirmasi resmi terkait hal ini dari pihak pelaksana atau instansi yang bertanggung jawab atas proyek tersebut.
Warga berharap pemerintah daerah atau pihak terkait segera turun tangan untuk memeriksa pelaksanaan proyek ini. Mereka menekankan pentingnya pengawasan yang ketat agar proyek dapat berjalan sesuai dengan standar dan tidak merugikan masyarakat.
“Kami ingin jalan ini dibangun dengan kualitas yang baik karena ini untuk kepentingan jangka panjang. Pemerintah harus tegas jika memang ada pelanggaran,” tutup salah satu warga.
Hingga berita ini diturunkan, pihak pelaksana proyek maupun instansi terkait belum memberikan keterangan resmi. Masyarakat berharap ada tindakan cepat untuk memastikan proyek ini berjalan sesuai aturan dan memberikan manfaat maksimal bagi masyarakat setempat.
Redaksi