- Oleh : Budi Hartono
BOJONEGORO – Program jaminan sosial ketenagakerjaan yang digagas Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro bekerja sama dengan BPJS Ketenagakerjaan mulai menunjukkan dampak nyata bagi masyarakat, khususnya pekerja rentan dan penerima insentif daerah. Melalui skema ini, mereka memperoleh perlindungan berupa Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) dan Jaminan Kematian (JKM), dengan seluruh iuran ditanggung penuh oleh Pemkab.
Salah satu penerima manfaat, Siti Khuzaimah, warga Desa Selorejo, Kecamatan Baureno, mengungkapkan rasa syukur setelah menerima santunan kematian sebesar Rp42 juta sebagai ahli waris almarhum suaminya, Muhammad Sodiqin. Almarhum, yang sehari-hari bekerja sebagai petani sekaligus buruh tani, wafat setelah menderita sakit liver yang dideritanya sejak muda.
Baca juga:
- “Selama 16 hari beliau tidak bisa bangun, bahkan sempat opname delapan hari di RS Sumberrejo. Saya kaget ketika diberi tahu bahwa ada santunan dari BPJS. Terima kasih kepada Pemkab Bojonegoro yang telah memberi perhatian ini,” tutur Khuzaimah, Jumat (3/10/2025).
Kisah serupa datang dari Suripah, warga Desa Megale, Kecamatan Kedungadem, ahli waris almarhum Sukari. Sang suami, seorang petani dan buruh tani, meninggal dunia secara tragis tersambar petir saat berusaha melindungi hasil panen padi dari hujan. Sukari meninggalkan dua anak, salah satunya masih duduk di bangku sekolah dasar.
- “Pelayanan dari BPJS ini sangat mudah dan memuaskan. Kami sekeluarga berterima kasih kepada Pemkab Bojonegoro atas program perlindungan yang sangat membantu,” ujar Suripah.
Program jaminan sosial ini mencakup berbagai kelompok pekerja informal, mulai dari tukang ojek, petani, hingga marbot masjid. Melalui kebijakan ini, Pemkab Bojonegoro menegaskan komitmennya dalam menghadirkan jaring pengaman sosial yang nyata, terutama bagi warga yang rentan dari sisi ekonomi.
Inisiatif tersebut bukan hanya memberi rasa aman bagi pekerja yang kerap luput dari perlindungan formal, tetapi juga menciptakan kepastian bahwa keluarga mereka tetap terlindungi secara finansial ketika musibah menimpa.