Bojonegoro, 13 Juni 2025 — Dalam rangka menyambut Hari Bhayangkara ke-79, Kepolisian Resor Bojonegoro menggelar aksi sosial bertajuk Bakti Religi secara serentak di berbagai rumah ibadah. Kegiatan yang berlangsung pada Jumat pagi ini tidak hanya menjadi wujud nyata pengabdian Polri kepada masyarakat, tetapi juga simbol komitmen institusi dalam merawat nilai-nilai kebersamaan, toleransi antarumat beragama, serta memperkuat kepercayaan publik terhadap kepolisian.
Dipusatkan di empat titik utama Masjid Darussalam, Gereja Santo Paulus, Gereja Kristen Jawa Tengah Utara (GKJTU), dan Klenteng Hok Swie Bio aksi ini melibatkan jajaran pimpinan hingga personel Polri dari berbagai satuan. Kapolres Bojonegoro AKBP Mario Prahatinto, SH, SIK, M.Si memimpin langsung kegiatan, didampingi Wakapolres, pejabat utama (PJU), ASN, serta anggota dari Polsek-polsek di bawah naungan Polres Bojonegoro.
“Kegiatan ini bukan sekadar rutinitas seremonial. Ini adalah bentuk nyata kehadiran Polri di tengah masyarakat tidak hanya sebagai penegak hukum, tetapi sebagai penjaga harmoni sosial. Kami ingin menegaskan bahwa Bhayangkara sejati adalah mereka yang mengayomi dan merawat keberagaman,” ujar Kapolres Mario dalam pernyataannya di sela kegiatan.
Seluruh jajaran Polsek turut ambil bagian dengan melaksanakan kegiatan serupa di wilayah masing-masing. Pembersihan dan perawatan fasilitas ibadah dilakukan secara menyeluruh, menciptakan atmosfer kebersamaan yang kental di setiap sudut kegiatan. Dari sapu hingga semprotan air, para anggota Polri tampak berbaur dalam semangat gotong royong tanpa sekat, tanpa atribut kekuasaan.
Tak hanya berhenti pada aktivitas fisik, momen ini juga disertai dengan penyerahan bantuan sosial. Kapolres secara simbolis menyerahkan paket sembako dan tali asih kepada para pengurus tempat ibadah. Gestur ini, meski sederhana, memuat pesan empati dan kepedulian sosial yang kuat.
Baca juga:
Respon dari para tokoh agama pun positif. Mereka menyambut baik inisiatif Bakti Religi ini dan menyatakan bahwa kehadiran Polri dalam kegiatan lintas agama bukan hanya menyegarkan hubungan antar-institusi, tetapi juga memperkuat silaturahmi spiritual di tengah dinamika masyarakat yang kian kompleks.
“Ini adalah contoh teladan bagi lembaga negara dalam merawat kerukunan dan kedamaian. Kami sangat mengapresiasi dan berharap kegiatan seperti ini terus berlanjut,” ujar salah satu pengurus Klenteng Hok Swie Bio.
Mengusung semangat dan tagline "Polri Untuk Masyarakat", rangkaian kegiatan Hari Bhayangkara tahun ini tampaknya tidak hanya membidik aspek seremonial, tetapi lebih jauh menyentuh akar substansial: Polri sebagai pilar sosial yang menyatu dengan denyut kehidupan warga.
Hari Bhayangkara ke-79, dengan semangat Bakti Religi yang menyala di Bojonegoro, menjadi momentum reflektif bahwa kekuatan sebuah institusi tidak hanya diukur dari kewenangan, tetapi dari seberapa dalam ia menanamkan nilai kemanusiaan di jantung masyarakat.
REDAKSI