Boyolali – Hujan deras disertai angin kencang yang melanda wilayah Kecamatan Klego, Kabupaten Boyolali, pada Jumat malam (22/11/2024) menyebabkan sebuah pohon akasia tumbang dan menimpa rumah milik Jafar Sodiq, warga Dukuh Grembyuk, Desa Tanjung. Meski tidak ada korban jiwa, insiden ini menyebabkan kerusakan parah pada bagian atap rumah korban.
Mendengar laporan dari warga, Babinsa Koramil 14/Klego Kodim 0724/Boyolali, Serma Nur Khamim, bersama masyarakat setempat, bergerak cepat menuju lokasi untuk mengevakuasi pohon tumbang. Proses evakuasi dilakukan dengan gotong royong, di bawah koordinasi langsung dari TNI dan aparat desa.
Komandan Koramil 14/Klego, Kapten Inf Doni, membenarkan adanya kejadian tersebut dan memastikan tidak ada korban jiwa dalam insiden ini.
“Kejadiannya terjadi Jumat malam sekitar pukul 19.00 WIB. Pohon akasia yang tumbang menimpa bagian atap rumah Bapak Jafar Sodiq, sehingga menyebabkan kerusakan material. Beruntung tidak ada korban jiwa,” ungkap Kapten Doni saat dikonfirmasi, Sabtu (23/11/2024).
Lebih lanjut, ia mengimbau masyarakat untuk tetap waspada mengingat cuaca yang tidak menentu belakangan ini. “Kami mengingatkan warga agar memperhatikan kondisi lingkungan sekitar, terutama pohon-pohon besar yang berpotensi membahayakan saat hujan deras atau angin kencang. Langkah antisipasi kecil dapat mencegah kerugian besar,” tambahnya.
Jafar Sodiq, pemilik rumah yang tertimpa pohon, menyampaikan rasa syukur atas bantuan yang diberikan oleh aparat TNI dan warga setempat.
“Kami sangat berterima kasih kepada Babinsa, warga, dan semua pihak yang telah membantu evakuasi pohon ini. Prosesnya berjalan dengan cepat dan lancar. Semoga kebersamaan dan solidaritas seperti ini terus terjaga di tengah masyarakat,” ujar Jafar dengan penuh haru.
Baca juga:
Ia juga berharap ada perhatian lebih dari pemerintah untuk memberikan bantuan pemulihan akibat kerusakan yang dialaminya.
Proses evakuasi berlangsung selama beberapa jam di bawah guyuran hujan ringan. Meski kondisi sulit, warga tetap bahu-membahu membersihkan material pohon yang tumbang. Upaya ini mencerminkan semangat gotong royong yang masih kental di Desa Tanjung.
“Kita harus bersyukur memiliki masyarakat yang peduli satu sama lain. Dalam situasi seperti ini, semangat kebersamaan menjadi modal utama untuk menghadapi berbagai tantangan,” ujar Serma Nur Khamim.
Kejadian ini menjadi pengingat pentingnya kewaspadaan di tengah cuaca ekstrem yang melanda berbagai wilayah di Indonesia. Berdasarkan data BMKG, wilayah Jawa Tengah, termasuk Boyolali, diprediksi akan menghadapi peningkatan intensitas hujan yang disertai angin kencang hingga beberapa pekan mendatang.
Masyarakat diimbau untuk memangkas pohon-pohon besar di sekitar tempat tinggal mereka dan memastikan saluran air dalam kondisi baik guna mencegah banjir. Kejadian seperti ini diharapkan menjadi pelajaran untuk meningkatkan kesiapsiagaan terhadap bencana alam.
Insiden pohon tumbang ini bukan hanya soal kerugian material, tetapi juga menggarisbawahi pentingnya kerja sama antara aparat dan masyarakat dalam menghadapi situasi darurat. Kehadiran TNI di tengah masyarakat menjadi bukti nyata komitmen mereka untuk melayani dan melindungi rakyat, sekaligus menginspirasi warga untuk selalu menjaga solidaritas dalam situasi apapun.
Dengan dukungan bersama, Desa Tanjung mampu melewati ujian ini dengan baik, meninggalkan pesan kuat bahwa kebersamaan adalah kunci menghadapi segala tantangan.