Bojonegoro, Jawa Timur – Di tengah berbagai polemik dan protes yang mewarnai pelaksanaan Pilkada serentak 2024 di sejumlah daerah, Kabupaten Bojonegoro menunjukkan dinamika berbeda. Proses pemungutan suara di TPS 01 Desa Ngumpakdalem, Kecamatan Dander, berlangsung tertib, aman, dan lancar. Hal ini menjadi bukti bahwa masyarakat Bojonegoro tetap antusias menggunakan hak pilihnya meski sempat diwarnai isu-isu miring terkait penyelenggaraan pemilu.
Pelaksanaan pemungutan suara di TPS 01 yang berlokasi di halaman rumah H. Imron, RT 02 RW 01 Gang Sukoharjo, mencerminkan semangat demokrasi yang tinggi. Sejak pagi, warga dari tiga RT yang terdaftar di TPS tersebut terus berdatangan untuk menyalurkan hak pilih mereka dengan penuh kesadaran. Hingga pukul 10.55 WIB, proses berjalan tanpa kendala, di bawah pengawasan petugas keamanan Linmas, Bhabinsa, dan Bhabinkamtibmas setempat.
Ketua KPPS TPS 01, Heri Suprapto, mengungkapkan kebanggaannya atas kelancaran pemungutan suara di TPS yang dipimpinnya. “Kami bersyukur, seperti pemilu-pemilu sebelumnya, proses pemungutan suara di sini selalu tertib dan lancar. TPT (Daftar Pemilih Tetap) di TPS 01 mencakup 533 pemilih dari RT 01, 02, dan 03. Hingga saat ini, tidak ada kendala ataupun indikasi mencurigakan,” ujar Heri.
Heri juga memastikan bahwa semua alat peraga kampanye (APK) yang dibutuhkan sudah tersedia dan sesuai dengan aturan. Keberhasilan ini tidak terlepas dari kerja keras tim KPPS yang berjumlah tujuh orang, serta dukungan masyarakat yang semakin sadar akan pentingnya demokrasi.
Baca juga:
Sriwahyuningsih, salah satu saksi dari pihak pasangan calon 01, juga turut hadir untuk memastikan proses pemungutan suara berjalan sesuai aturan. Meski berasal dari RT 12 RW 03 Desa Ngumpakdalem, ia ditugaskan untuk menjadi saksi di TPS 01.
“Setelah mencoblos, saya langsung menuju lokasi TPS untuk melaksanakan tugas sebagai saksi. Saya diberi mandat ganda untuk Pilgub Jatim dan Pilbup Bojonegoro, jadi tanggung jawab ini harus saya jalankan dengan sungguh-sungguh,” tegas Sriwahyuningsih.
Menurutnya, kehadiran para saksi, baik dari pihak 01 maupun 02, adalah bentuk pengawasan langsung agar proses pemilu berlangsung transparan dan adil. Ia juga memastikan tetap berada di TPS hingga proses selesai, meskipun beberapa saksi sempat izin keluar untuk kebutuhan pribadi.
Pelaksanaan Pilkada di Bojonegoro tidak terlepas dari isu-isu yang kerap mencuat di berbagai daerah, seperti dugaan kecurangan atau ketidakpuasan terhadap penyelenggara pemilu. Namun, masyarakat Bojonegoro membuktikan bahwa demokrasi adalah hak yang harus dijaga dan dimanfaatkan untuk kepentingan bersama.
“Rakyat Bojonegoro semakin cerdas. Mereka paham bahwa Pilkada adalah milik rakyat, bukan hanya urusan penyelenggara atau pasangan calon,” ujar Heri.
Secara keseluruhan, proses pemungutan suara di TPS 01 Desa Ngumpakdalem menjadi gambaran bagaimana semangat dan kedewasaan demokrasi tetap hidup di tengah tantangan yang ada. Hal ini sekaligus menjadi harapan bahwa Pilkada 2024 dapat menjadi tonggak demokrasi yang lebih baik, tidak hanya untuk Bojonegoro, tetapi juga Indonesia.
