- Oleh : Budi Hartono
TUBAN – Pemerintah Kabupaten Tuban terus memperkuat implementasi Program Makan Bergizi Gratis (MBG) melalui rapat koordinasi dan evaluasi yang dipimpin langsung oleh Wakil Bupati Tuban, Drs. Joko Sarwono, Senin (6/10/2025). Bertempat di Ruang Raden Haryo Ronggolawe, rapat ini menjadi forum strategis untuk merumuskan arah kebijakan, memperkuat sinergi lintas sektor, serta mengevaluasi efektivitas pelaksanaan program MBG di seluruh wilayah kabupaten.
Kegiatan tersebut dihadiri oleh Sekretaris Daerah Tuban, pimpinan organisasi perangkat daerah (OPD) terkait, camat se-Kabupaten Tuban, Tim Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG), dan sejumlah pemangku kepentingan lainnya.
Dalam arahannya, Wabup Joko Sarwono menegaskan bahwa MBG bukan sekadar program pemberian makanan, tetapi merupakan komitmen nyata pemerintah daerah dalam membangun generasi yang sehat dan berkualitas. Menurutnya, pemenuhan gizi anak-anak usia sekolah menjadi investasi jangka panjang untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia Tuban di masa mendatang.
“Kami ingin memastikan pelaksanaan program MBG di seluruh kecamatan berjalan optimal, tepat sasaran, dan benar-benar memberikan manfaat nyata bagi masyarakat,” ujar Wabup Joko Sarwono.
Ia menambahkan, keberhasilan program ini tidak hanya diukur dari tersalurnya makanan bergizi kepada penerima manfaat, tetapi juga dari keberlanjutan edukasi mengenai pola makan sehat serta keterlibatan keluarga dalam mendukung tumbuh kembang anak.
Pemkab Tuban, lanjutnya, terus memperkuat sistem koordinasi dan pengawasan di berbagai lini pelaksanaan MBG. Aspek yang menjadi perhatian meliputi kualitas bahan makanan, ketepatan waktu distribusi, dan kesesuaian kandungan gizi dengan standar kesehatan nasional.
“Program ini harus dijalankan dengan keikhlasan dan tanggung jawab penuh. Dengan kolaborasi yang solid, kita dapat melahirkan generasi Tuban yang sehat, cerdas, dan berdaya saing,” tegas mantan Kepala Bappeda Tuban itu.
Baca juga:
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan, Riset, dan Inovasi Daerah (Bapperida) Tuban, Abdul Rakmat, memaparkan empat area strategis yang menjadi fokus kebijakan penguatan pelaksanaan MBG.
Pertama, penetapan Sertifikat Laik Higiene Sanitasi (SLHS) bagi SPPG. Untuk mempercepat proses administrasi, penerbitan SLHS yang semula menjadi kewenangan DPMPTSP akan dikoordinir oleh Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (Dinkes P2KB) atau instansi yang ditunjuk resmi oleh Pemkab Tuban.
Kedua, pengawasan operasional SPPG dilakukan secara berkala dengan mencakup tiga aspek utama: bahan pangan, lingkungan fisik dapur, dan petugas pelaksana. Pemerintah juga menyiapkan Bank Sampel Pangan sebagai langkah pengawasan mutu, termasuk pemeriksaan mikrobiologi dan kadar nitrit. Proses ini melibatkan sekolah serta peran aktif wali murid sebagai pengawas partisipatif.
Lebih lanjut, Abdul Rakmat menegaskan pentingnya menjaga interval waktu antara proses memasak dan konsumsi makanan. “Jarak waktu maksimal tiga jam setelah dimasak harus dipatuhi agar makanan tetap segar, higienis, dan aman bagi anak-anak. Seluruh proses wajib dijalankan sesuai standard operating procedure (SOP) yang berlaku,” jelasnya.
Ketiga, pengukuran dampak MBG akan dilakukan melalui pemantauan status gizi anak menggunakan metode antropometri setiap bulan oleh guru atau kader kesehatan di masing-masing satuan pendidikan. Data hasil pengukuran tersebut akan terintegrasi dengan database “Cek Kesehatan Gratis (CKG) Sekolah” dalam sistem Satu Sehat.
Keempat, penguatan mekanisme respon cepat terhadap potensi kejadian keracunan pangan. Penanganan insiden dilakukan secara terukur dan terkoordinasi antarinstansi agar dapat segera ditindaklanjuti tanpa menimbulkan dampak lanjutan di lapangan.
“Seluruh elemen memiliki peran saling terkait dalam pelaksanaan, pemantauan, dan evaluasi MBG di Kabupaten Tuban,” tegasnya.
Melalui rapat koordinasi ini, Pemkab Tuban menegaskan komitmennya untuk menjadikan MBG sebagai program berkelanjutan yang tidak hanya memenuhi kebutuhan gizi harian anak, tetapi juga memperkuat budaya hidup sehat di lingkungan sekolah dan keluarga. Upaya ini diharapkan mampu memperkokoh fondasi pembangunan manusia Tuban menuju generasi emas yang lebih tangguh dan berkualitas.