Home Daerah

Pemkab Bojonegoro Kukuhkan Komite Ekonomi Kreatif 2025–2028, Dorong Ekosistem Inovatif dan SDM Unggul

by Media Rajawali - 13 Oktober 2025, 17:48 WIB

  • Oleh : Budi Hartono 

Bojonegoro, Jawa Timur — Pemerintah Kabupaten Bojonegoro terus memperkuat fondasi ekonomi berbasis kreativitas dan inovasi. Melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar), Pemkab Bojonegoro secara resmi mengukuhkan Komite Ekonomi Kreatif (KEK) periode 2025–2028, dalam sebuah prosesi yang berlangsung di ruang Angling Dharma, Gedung Pemkab Bojonegoro, Senin (13/10/2025).

Pengukuhan tersebut dipimpin langsung oleh Bupati Bojonegoro, Setyo Wahono, sebagai wujud komitmen pemerintah daerah dalam mendukung Asta Cita Presiden Republik Indonesia, khususnya terkait peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) dan penguatan ekonomi berkelanjutan. KEK Bojonegoro diharapkan menjadi katalis utama dalam menciptakan ekosistem kreatif yang produktif, inklusif, dan berdaya saing tinggi.

Dalam struktur kelembagaannya, KEK juga berperan sebagai ex officio Bojonegoro Creative Hub (BCH), sebuah pusat kolaborasi dan inovasi yang dirancang untuk memfasilitasi pelatihan, pendampingan, serta pengembangan jejaring pelaku ekonomi kreatif di Bojonegoro. Adapun posisi Ketua KEK diamanahkan kepada Mochammad Alfianto, sementara Dafit Kris Biantoro dipercaya sebagai Wakil Ketua untuk masa bakti 2025–2028.

Dalam sambutannya, Bupati Wahono menegaskan pentingnya peran generasi muda sebagai penggerak utama transformasi ekonomi kreatif. Ia menekankan bahwa BCH harus menjadi wadah produktivitas dan inovasi, bukan sekadar instrumen seremonial atau politik.

  • “Generasi muda Bojonegoro harus dibimbing, diarahkan, dan diberikan ruang untuk berkreasi serta berinovasi. Di era yang serba cepat ini, kita dituntut untuk adaptif terhadap teknologi, berani berinovasi, dan bijak menggunakan kecerdasan buatan. Skill, ide, komunikasi, dan kepemimpinan adalah hal yang tidak bisa tergantikan,” ujar Bupati Wahono.

Baca juga:

Pernyataan tersebut menggambarkan arah kebijakan Pemkab Bojonegoro dalam mengintegrasikan pembangunan ekonomi kreatif dengan pengembangan kapasitas manusia, sebuah strategi yang menempatkan kreativitas sebagai motor utama kemajuan daerah.

Kegiatan pengukuhan KEK turut dibarengi dengan pembukaan bimbingan teknis (bimtek) peningkatan kapasitas SDM ekonomi kreatif, yang diikuti oleh 160 peserta dari berbagai subsektor. Pelatihan ini akan berlangsung selama lima hari, mulai 13 hingga 17 Oktober 2025, dengan fokus pada lima bidang unggulan: kriya, barista, packaging product, penulisan naskah, dan game development.

Kepala Disbudpar Bojonegoro, Welly Fitrama, menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan pelatihan ekonomi kreatif pertama yang diselenggarakan secara resmi oleh pemerintah daerah. Para peserta dibimbing langsung oleh mentor dan person in charge (PIC) dari masing-masing bidang untuk memastikan proses pelatihan berjalan efektif dan terukur.

  • “Kami berharap peserta dapat mengikuti seluruh rangkaian kegiatan dengan sungguh-sungguh. Kesempatan ini bukan hanya untuk mengasah keterampilan, tetapi juga untuk melahirkan pionir baru di bidang kreatif Bojonegoro,” tutur Welly.

Lebih lanjut, Welly menekankan pentingnya menumbuhkan passion, inovasi, dan kemampuan membaca pasar dalam setiap karya kreatif. Ia mengajak para pelaku ekonomi kreatif Bojonegoro untuk menggali potensi budaya dan produk lokal sebagai sumber nilai ekonomi baru.

  • “Kesuksesan lahir dari kreativitas dan kemampuan membaca pasar. Kami ingin para pelaku kreatif Bojonegoro tidak hanya menjadi pembuat karya, tetapi juga pencipta nilai ekonomi yang berkelanjutan,” ujarnya menutup sambutan.

Melalui pengukuhan KEK dan pelaksanaan bimtek lintas subsektor ini, Bojonegoro menegaskan posisinya sebagai daerah yang serius menata masa depan ekonomi berbasis kreativitas dan inovasi. Langkah ini tidak sekadar memenuhi visi pembangunan daerah, tetapi juga menyiapkan SDM yang tangguh, adaptif terhadap perubahan teknologi, dan berorientasi pada keberlanjutan.

Dengan sinergi antara pemerintah, pelaku kreatif, dan masyarakat, Bojonegoro diharapkan mampu menjadi episentrum ekonomi kreatif di kawasan barat Jawa Timur,  tempat di mana ide, budaya, dan teknologi berkelindan melahirkan nilai tambah bagi masa depan ekonomi daerah.

Share :