BOJONEGORO, JAWA TIMUR – Dalam upaya memperkuat kampanye antinarkoba di kalangan generasi muda, Pemerintah Kabupaten Bojonegoro bersama Forum Ormas Bersatu (FOB) dan Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) menyelenggarakan Final Festival Band Pelajar dan Mahasiswa yang dikemas dalam format talk show interaktif bertajuk "Ayo Perangi Narkoba", Minggu (27/7/2025) di kawasan Alun-Alun Kota Bojonegoro, Jalan Mastumapel.
Kegiatan ini tak hanya menjadi panggung ekspresi seni generasi muda, tetapi juga ruang edukasi publik tentang bahaya penyalahgunaan narkotika, terutama di kalangan remaja dan mahasiswa. Sejak pukul 08.00 WIB, ratusan peserta dan pengunjung memadati area acara yang menghadirkan enam narasumber dari berbagai institusi strategis.
Wakil Bupati Bojonegoro, Hj. Nurul Azizah, menjadi salah satu pembicara utama dalam sesi talk show tersebut. Dalam paparannya, ia menekankan bahwa edukasi dan keterlibatan aktif masyarakat merupakan dua pilar utama dalam membangun sistem pertahanan sosial terhadap ancaman narkotika.
- “Upaya melawan narkoba tidak bisa dilakukan secara parsial. Kita harus membangun kesadaran kolektif, dimulai dari lingkungan terkecil, keluarga dan sekolah,” ujar Nurul Azizah. “Pemkab Bojonegoro terus berkomitmen untuk mendorong program-program pencegahan yang menyasar generasi muda, sebagai bagian dari visi besar Bojonegoro Bahagia, Makmur, dan Membanggakan.”
Turut hadir dan memberikan pandangan strategis dalam forum tersebut adalah Kapolres Bojonegoro AKBP Arfian Satya Permadi, perwakilan BNNP Jawa Timur Hari Prianto, Kepala Bakesbangpol Bojonegoro Mahmudi, serta tokoh penggiat P4GN (Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba) Kuspriyanto.
Kapolres Bojonegoro menekankan pentingnya sinergi antarlembaga dan peran aktif masyarakat dalam memutus rantai peredaran narkoba. Ia menyebutkan bahwa kegiatan seperti festival musik pelajar ini menjadi sarana efektif dalam menyampaikan pesan antinarkoba dengan cara yang komunikatif dan sesuai karakter generasi muda.
Baca juga:
- “Polri tidak dapat berjalan sendiri. Butuh kekompakan antara pemerintah, lembaga pendidikan, tokoh masyarakat, dan terutama para orang tua dalam menciptakan ekosistem yang bersih dari narkoba,” jelas Kapolres Arfian.
Sementara itu, perwakilan BNNP Jawa Timur mengungkapkan keprihatinan atas meningkatnya kasus penyalahgunaan narkoba di sejumlah daerah, termasuk yang melibatkan usia produktif. Oleh karena itu, pendekatan preventif berbasis komunitas seperti ini menjadi semakin relevan dan penting.
Sebagai bagian dari acara, final festival band menghadirkan pertunjukan musik dari para pelajar dan mahasiswa yang menyuarakan semangat antinarkoba melalui karya seni. Penampilan mereka tidak hanya menjadi hiburan, namun juga simbol perlawanan terhadap narkotika melalui ekspresi positif dan kreatif.
Kepala Bakesbangpol Bojonegoro, Mahmudi, dalam sambutannya menyampaikan bahwa festival ini merupakan bagian dari strategi jangka panjang dalam membentuk ketahanan sosial masyarakat terhadap ancaman narkoba, yang mencakup aspek edukasi, budaya, dan partisipasi publik.
Talk show yang dikemas santai namun sarat pesan moral ini mendapat sambutan hangat dari para peserta, terutama para siswa dan mahasiswa yang hadir. Mereka tidak hanya menjadi penonton, tapi juga terlibat aktif dalam sesi tanya jawab dan diskusi terbuka bersama para narasumber.
Melalui kegiatan seperti ini, Pemerintah Kabupaten Bojonegoro mengukuhkan posisinya sebagai salah satu daerah yang aktif dan progresif dalam menyuarakan perang terhadap narkoba, menjadikan panggung musik sebagai medan penyadaran, dan generasi muda sebagai garda terdepan perjuangan.
BUDI MR.ID