Home Daerah

Pelatihan Pengolahan Ikan Lele untuk Warga Binaan Lapas Bojonegoro: Membekali Kemandirian di Tahun 2025

by Media Rajawali - 18 Januari 2025, 22:32 WIB

Bojonegoro, 18 Januari 2025 Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Bojonegoro memulai tahun 2025 dengan program pelatihan yang bertujuan untuk meningkatkan keterampilan dan kemandirian warga binaan. Dalam rangkaian kegiatan yang termasuk dalam daftar isian pelaksanaan anggaran (DIPA) 2024, Lapas Bojonegoro bekerja sama dengan Lembaga Pembinaan Kerja (LPK) Andre untuk menggelar pelatihan pengolahan hasil panen (PHP) produk ikan lele.

Kepala Lapas Bojonegoro, Sugeng Indrawan, mengungkapkan bahwa pelatihan ini bukan hanya ditujukan untuk warga binaan, tetapi juga melibatkan lembaga luar seperti paguyuban Karimun dan Yayasan Al-Abror yang turut mengirimkan tenaga ahli untuk mendampingi warga binaan. Sugeng menekankan bahwa tujuan utama dari kegiatan ini adalah untuk menggali potensi serta memberikan keterampilan yang dapat menjadi bekal bagi warga binaan ketika mereka kembali ke masyarakat setelah menjalani masa hukuman.

“Pelatihan ini bertujuan agar warga binaan memiliki keterampilan yang dapat mendukung kemandirian mereka setelah kembali ke keluarga dan masyarakat. Kami berharap ini dapat berkontribusi dalam pengembangan UMKM di Bojonegoro, serta membuka peluang bagi mereka untuk bersaing di luar,” kata Sugeng Indrawan.

Baca juga:

Pelatihan pengolahan ikan lele menjadi produk siap saji "Kare Japan" yang bernilai jual tinggi ini diikuti oleh 20 warga binaan, serta 4 peserta dari Yayasan Al-Abror dan 7 orang dari paguyuban Karimun. Acara ini juga dihadiri oleh Hidayat, seorang ahli dari Kota Bandung yang bertindak sebagai pemateri pelatihan. Hidayat berharap pelatihan ini dapat memberikan manfaat signifikan, khususnya dalam mendukung kemandirian para peserta.

"Saya berharap pelatihan ini dapat memberikan manfaat yang besar bagi warga binaan, sehingga mereka bisa kembali ke masyarakat dengan keterampilan yang mumpuni dan lebih mandiri," ujar Hidayat.

Sugeng Indrawan menegaskan bahwa meskipun acara ini dilaksanakan dengan penuh semangat, ia ingin memastikan bahwa kegiatan ini bukan sekadar seremoni semata. “Kami berupaya agar pelatihan ini tidak hanya menjadi lips service atau pencitraan. Kami berharap ini dapat berlanjut dengan membentuk UMKM di Bojonegoro, yang nantinya dapat memberikan manfaat positif bagi warga binaan dan masyarakat sekitar,” tambahnya.

Pelatihan ini diharapkan dapat menjadi langkah awal dalam menciptakan peluang usaha yang lebih luas bagi warga binaan, sekaligus memperkuat daya saing produk lokal Bojonegoro di pasar yang lebih besar. Dengan keterampilan baru ini, diharapkan mereka dapat berkontribusi lebih dalam pembangunan ekonomi daerah dan membuktikan bahwa proses pembinaan di Lapas dapat menghasilkan manfaat yang berkelanjutan.

REDAKSI

Share :