Home Nasional

Pelatihan Pengelolaan Website Desa di Blora, Dorong Transparansi dan Promosi Potensi Lokal

by Media Rajawali - 21 September 2025, 00:08 WIB

  • Oleh : Budi Hartono 

Blora – Upaya mendorong keterbukaan informasi publik di tingkat desa terus diperkuat melalui pemanfaatan teknologi digital. Hal ini ditegaskan Sekretaris Kecamatan (Sekcam) Kunduran, Sudiro, dalam pelatihan pengelolaan website desa yang diikuti para operator desa dari Kecamatan Kunduran dan Todanan, Sabtu (20/9/2025).

Pelatihan yang berlangsung di ruang pertemuan Wisata Banyu Bening (WBB) Desa Tinapan, Kecamatan Todanan, tersebut menjadi momentum penting bagi pemerintah desa untuk bertransformasi menuju pelayanan publik yang lebih transparan, akuntabel, dan adaptif terhadap perkembangan zaman.

  • “Kami sangat mendorong pelatihan ini. Harapannya, para operator desa selalu aktif memperbarui informasi sehingga kebutuhan masyarakat terhadap informasi publik dapat terpenuhi,” ujar Sudiro, mewakili Camat Kunduran, Suharto.

Menurutnya, website desa tidak hanya menjadi kanal informasi resmi, tetapi juga berperan sebagai sarana promosi potensi desa, produk unggulan, sekaligus media pertanggungjawaban publik atas program dan kegiatan pemerintah desa.

Nada serupa disampaikan Tasminto, Kasi Pembangunan Kecamatan Todanan, yang hadir mewakili Camat Todanan, Karyono. Ia menekankan bahwa website desa dapat meningkatkan partisipasi warga, memudahkan pengelolaan administrasi, serta menciptakan citra profesional bagi pemerintah desa.

Baca juga:

  • “Website adalah representasi resmi desa di ruang digital. Ini bukan sekadar etalase informasi, melainkan juga jendela keterbukaan dan partisipasi masyarakat,” ungkapnya.

Pelatihan ini diinisiasi oleh PT Infodesanews Media Nusantara, pengelola portal infodesanews.net. Panitia pelaksana sekaligus narasumber, Aras, menambahkan bahwa pelatihan dirancang untuk memberikan pemahaman praktis dan teknis kepada para operator desa.

  • “Tujuannya agar desa mampu mengelola website secara efektif, menjadikannya sarana informasi, transparansi, sekaligus pelayanan publik yang mudah diakses,” ujarnya.

Menariknya, pelatihan kali ini diselenggarakan di destinasi unggulan Desa Wisata Banyu Bening Tinapan. Desa yang berjarak sekitar 29 kilometer dari pusat Kabupaten Blora ini dikenal dengan kekayaan sumber air dan pesona wisata alam-budayanya. Berikut tiga mata air yang menjadi ikon utama desa wisata:

  • 1. Waduk Bentolo – Bendungan bersejarah yang dibangun oleh Kesatuan Hansip se-Kabupaten Blora pada masa kolonial Belanda. Selain sebagai objek wisata, waduk ini juga menopang sistem irigasi pertanian.

  • 2. Sendang Putri – Mata air yang diyakini masyarakat setempat membawa berkah jodoh bagi siapa saja yang mandi di dalamnya. Keberadaannya kian unik karena diapit sepasang pohon kleumpit berusia puluhan tahun yang disebut “Lanang” dan “Wadon”.

  • 3. Sendang Banger – Sumber air belerang hangat yang dipercaya mampu menyembuhkan penyakit kulit dan menjadi daya tarik wisata kesehatan.

Selain potensi air, Desa Tinapan juga menyuguhkan gua-gua alami seperti Gua Kidang dan Gua Lowo yang menawarkan wisata edukasi sejarah. Di ranah budaya, masyarakat masih melestarikan tari Tayub dan karawitan Jawa yang kental dengan tradisi lokal.

Tak hanya itu, wisatawan dapat menikmati panorama sunrise di Bukit Kera, mencicipi kuliner khas desa, hingga berkunjung ke Pabrik Gula GMM, salah satu pabrik gula terbesar di Blora, untuk melihat langsung proses produksi sebagai bagian dari wisata edukasi.

Pelatihan website desa yang beriringan dengan potensi wisata ini menunjukkan bahwa transformasi digital dan pengembangan pariwisata dapat berjalan beriringan. Transparansi informasi melalui website diyakini akan memperkuat citra desa sekaligus menarik perhatian publik terhadap potensi lokal.

Dengan demikian, desa tidak hanya hadir sebagai unit pemerintahan terdekat dengan rakyat, tetapi juga sebagai aktor utama dalam mengelola informasi, budaya, dan sumber daya lokal secara modern dan berkelanjutan.

Share :