Home Daerah

Panel Beton Drainase Retak dan Menganga, Dugaan Kelemahan Material Mencuat, Publik Minta Evaluasi Total

by Media Rajawali - 06 Juli 2025, 16:20 WIB

Bojonegoro – Potret terbaru dari proyek pembangunan saluran drainase di ruas Jalan Sobontoro–Margomulyo, tepatnya di Desa Kedungdowo, Kecamatan Balen, kembali memantik keprihatinan. Salah satu panel beton yang seharusnya berfungsi sebagai struktur penahan air justru tampak pecah dan terkelupas, memperlihatkan tulangan besi di bagian dalamnya yang jauh dari ekspektasi. Dimensi besi yang terlihat tampak kecil dan tidak proporsional, menimbulkan keraguan terhadap kekuatan struktur secara keseluruhan. Sementara itu, celah besar pada sambungan antarpanel semakin memperkuat dugaan bahwa mutu konstruksi tidak sesuai dengan standar teknis yang semestinya diterapkan.

Tulisan "SNI" dan label produksi yang masih tampak jelas pada bagian panel menandakan bahwa produk ini seharusnya mengikuti Standar Nasional Indonesia. Namun kerusakan di tepi panel menunjukkan indikasi kuat adanya kekurangan dalam mutu bahan atau ketidaksesuaian dalam metode pemasangan. Tulangan besi di balik pecahan terlihat kecil dan minim perlindungan beton (cover), berpotensi menyebabkan karat dini dan menurunkan usia teknis bangunan.

Proyek ini dilaksanakan oleh CV Nurani Jaya Konstruksi, dengan nilai kontrak pascanegosiasi sebesar Rp184.988.729,42 dari total pagu sebesar Rp185.810.100,00. Proyek tersebut berada di bawah pengawasan Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Penataan Ruang Kabupaten Bojonegoro.

Kondisi fisik yang memprihatinkan ini menjadi alarm keras bagi para pemangku kebijakan; bukan hanya berpotensi merugikan keuangan negara, tetapi juga menempatkan masyarakat dalam risiko, baik dari segi keselamatan maupun efektivitas fungsi saluran, terutama saat musim penghujan tiba.

Baca juga:

Warga berharap pemerintah kabupaten tidak hanya meninjau ulang progres fisik, tetapi juga menelusuri kemungkinan adanya kelalaian teknis maupun administratif. Audit independen dan uji laboratorium terhadap mutu panel beton dinilai penting guna memastikan apakah seluruh material benar-benar sesuai spesifikasi kontrak.

Dalam konteks pengadaan publik, proyek sekecil apapun harus menjunjung prinsip akuntabilitas dan transparansi. Kerusakan seperti ini, terlebih sebelum masa pemeliharaan berakhir, dapat menjadi preseden buruk jika tidak disikapi tegas.

Bojonegoro, sebagai kabupaten yang sedang giat membangun, dan jangan biarkan praktik pelaksanaan proyek dengan kualitas di bawah standar menjadi hal yang lumrah. Kondisi ini, jelas tidak sejalan dengan cita-cita Bupati Setyo Wahono yang menginginkan Bojonegoro menjadi daerah yang bahagia, makmur, dan membanggakan. Pembangunan yang berkualitas adalah fondasi utama demi menuju visi tersebut, bukan sekadar proyek yang selesai di atas kertas.

BUDI MR.ID

Share :