- Oleh : Budi Hartono
BLORA – Pencak Silat Nahdlatul Ulama (PSNU) Pagar Nusa Kabupaten Blora menorehkan sejarah baru dengan menggelar wisuda ke-IX warga baru di GOR Mustika, Kamis (2/10/2025). Sebanyak 450 anggota baru dari 16 kecamatan resmi dikukuhkan sebagai pendekar muda setelah menempuh rangkaian latihan, ujian, dan pendalaman nilai-nilai ke-NU-an serta kebangsaan.
Prosesi pelantikan dipimpin langsung oleh Ketua Pimpinan Cabang PSNU Pagar Nusa Kabupaten Blora, Nurul Aqdom, yang membaiat ratusan anggota baru tersebut. Dalam sambutannya, ia menegaskan bahwa Pagar Nusa bukan sekadar wadah bela diri, melainkan garda terdepan dalam menjaga ajaran Ahlussunnah wal Jama’ah serta kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
- “Anggota baru hari ini bukan hanya bertambah keahliannya dalam ilmu beladiri, tetapi juga harus menjadi benteng moral, disiplin, dan persatuan. Pagar Nusa adalah organisasi yang menjunjung tinggi akhlak dan menjaga keutuhan bangsa,” ujar Aqdom.
Baca juga:
Acara wisuda semakin istimewa dengan kehadiran Dr. H. Arief Rohman, Ketua Pengurus Wilayah Pagar Nusa Jawa Tengah sekaligus Bupati Blora. Dalam amanatnya, ia menyampaikan pesan luhur melalui sesanti organisasi: Ngremboko soko mBlora, mbagusi ing Nuswantoro, sebuah pernyataan bahwa tugas pendekar Pagar Nusa adalah mengawal ulama sekaligus menjaga tegaknya NKRI.
Arief menekankan pentingnya peran Pagar Nusa dalam dunia pendidikan. Ia berharap pencak silat Pagar Nusa dapat masuk ke sekolah-sekolah dan pondok pesantren, memperkuat kaderisasi, serta mempererat silaturahmi lintas banom dan lembaga NU.
- “Pendekar Pagar Nusa harus menjadi teladan. Jangan adigang, adigung, adiguno. Jadilah pendekar yang cinta damai, menebar kebaikan, dan memiliki kepedulian terhadap sesama. Dengan tahapan yang sudah dilalui, para anggota akan terbentuk menjadi pribadi yang matang, disiplin, dan berkarakter,” pesan Arief.
Suasana pelantikan kian semarak dengan atraksi pencak silat tradisional dari para pendekar senior. Mereka menampilkan teknik bela diri khas Nusantara, demonstrasi kesigapan, hingga kekebalan tubuh, sebuah ciri khas Pagar Nusa yang menyatukan seni, tradisi, dan spiritualitas.
Hadir pula jajaran tokoh penting, antara lain KH. Rohib Nasroh Sumowijoyo, perwakilan Polres Blora, H. Abdullah Aminuddin (Ketua Tanfidziyah PCNU Blora), Muhammad Fattah, Ketua MWC NU Blora, serta Dewan Khos Pagar Nusa dari Jawa Tengah dan Blora. Kehadiran mereka meneguhkan makna acara sebagai momentum kebersamaan dan penguatan peran Pagar Nusa di tengah masyarakat.
Wisuda ke-IX Pagar Nusa Blora ini tidak hanya menambah jumlah anggota, tetapi juga menegaskan eksistensi organisasi pencak silat NU sebagai benteng ulama dan bangsa. Dari Blora, Pagar Nusa bertekad melangkah lebih jauh, menjaga warisan tradisi sekaligus menebar nilai kebangsaan bagi Nusantara.