Home Nasional

Menteri Koperasi RI Tinjau KDMP Pucangan, Dorong Percepatan Ekonomi Desa

by Media Rajawali - 13 September 2025, 21:31 WIB

Tuban, Jawa Timur — Menteri Koperasi dan UKM Republik Indonesia, Ferry Juliantono, melakukan kunjungan kerja ke Koperasi Desa Merah Putih (KDMP) Pucangan, Kecamatan Montong, Kabupaten Tuban, Sabtu (13/10). Kunjungan ini bertujuan memantau langsung aktivitas salah satu koperasi percontohan nasional yang dinilai berhasil mengintegrasikan pelayanan kebutuhan masyarakat desa dengan pemberdayaan ekonomi lokal.

Ferry Juliantono hadir didampingi Kepala Dinas Koperasi dan UKM Jawa Timur, Komandan Kodim 0811 Tuban, Sekretaris Daerah Tuban Budi Wiyana, Kepala Dinas Koperasi, Usaha Mikro dan Perdagangan (Kopumdag) Tuban, serta Direktur Perekonomian Pondok Pesantren Sunan Drajat. Kehadiran mereka menandai dukungan lintas sektor terhadap penguatan ekonomi desa melalui model koperasi.

“Kami ingin melihat secara langsung bagaimana KDMP Pucangan beroperasi. Gerai mereka tidak hanya menjual kebutuhan pokok dari pabrik, tetapi juga memasarkan produk lokal seperti telur, ayam, garam, dan beras,” ujar Ferry. Ia menyebut KDMP Pucangan sebagai bukti konkret bahwa koperasi desa mampu menyerap dan memasarkan hasil produksi masyarakat.

Selain gerai penjualan, Ferry meninjau apotek, klinik, dan unit koperasi simpan pinjam yang berada di bawah naungan KDMP. Berdasarkan laporan pengurus, koperasi tersebut telah menghimpun sekitar 1.200 anggota dari total 4.000 penduduk usia produktif di Desa Pucangan.

Baca juga:

“Harapan kami, semakin banyak warga desa memahami manfaat KDMP dan bergabung sebagai anggota. Ketika koperasi berkembang dan meraih keuntungan, hasilnya akan kembali kepada masyarakat. Ini selaras dengan arahan Presiden Prabowo Subianto: koperasi harus menjadi motor penggerak pertumbuhan ekonomi desa,” tambahnya.

Ferry juga menyoroti peran Pondok Pesantren Sunan Drajat yang telah lama mengelola koperasi sebagai pembimbing bagi KDMP-KDMP baru. “Koperasi besar yang sudah mapan perlu menjadi ‘kakak asuh’ bagi koperasi pemula. Ini akan mempercepat proses adaptasi dan penguatan kelembagaan,” katanya. Meski belum memperoleh platform anggaran pemerintah untuk tahap operasional, KDMP Pucangan dinilai telah beroperasi efektif. “Di Jawa Timur sendiri sudah ada 105 KDMP yang berjalan, termasuk Pucangan,” imbuhnya.

Sekretaris Daerah Tuban, Budi Wiyana, menyampaikan apresiasi atas kunjungan Menkop dan menegaskan bahwa pengembangan KDMP merupakan prioritas Pemkab. “Mas Bupati Lindra sangat mendukung program strategis Presiden, terutama penguatan KDMP sebagai pionir ekonomi desa. Dari total 311 desa dan 17 kelurahan di Tuban, seluruhnya sudah memiliki badan hukum koperasi,” jelasnya.

Pemkab Tuban, menurut Budi, merancang skema pembinaan berjenjang. Setiap kecamatan akan memiliki satu hingga dua KDMP pionir, seperti Pucangan, Montong, Karangagung, Palang, dan Rengel, untuk menjadi model bagi desa-desa lain. Potensi lokal akan menjadi acuan pengembangan: kawasan pesisir, misalnya, akan diarahkan ke sektor perikanan, sedangkan desa dengan potensi terbatas akan didorong menjadi agen produk BUMN atau bank Himbara.

Hingga saat ini, terdapat lima hingga tujuh KDMP aktif di Tuban. Pemkab merencanakan pertemuan pembinaan pada Kamis (18/10) dengan melibatkan perusahaan mitra dan Pondok Pesantren Sunan Drajat guna memperkuat jaringan pemasaran dan pendampingan teknis.

Kunjungan Ferry Juliantono ke Tuban bukan hanya simbol dukungan pemerintah pusat, tetapi juga sinyal bahwa koperasi desa dipandang strategis dalam memperkuat ketahanan ekonomi lokal. Dengan model percontohan seperti KDMP Pucangan, program pengembangan ekonomi berbasis desa tampak kian nyata sebagai bagian dari agenda nasional membangun kemandirian ekonomi dari akar rumput.

Share :