- Oleh : Budi Hartono
Blora – Sikap sabar, syukur, ikhlas, aktif, dan pasrah bukan hanya menjadi pondasi untuk menjaga kedamaian jiwa, melainkan juga dapat menjadi panduan dalam menjalani kehidupan yang lebih bermakna. Pesan inilah yang disampaikan Ir. H. Bambang Sulistya, M.MA., mantan Sekretaris Daerah (Sekda) Blora, saat menyampaikan kuliah tujuh menit (kultum) bertajuk SIAP di Masjid Nurul Falah, Perumnas RW V, Kelurahan Karangjati, Kecamatan Blora, Minggu (21/9/2025) usai salat subuh berjemaah.
Dalam keterangannya, Senin (22/9/2025), Bambang mengungkapkan rasa syukur atas kesempatan yang diberikan kepadanya untuk menyampaikan pesan-pesan kebaikan di tengah masyarakat. “Alhamdulillah, kemarin saya diberi amanah untuk berbagi melalui kultum setelah salat subuh berjemaah di Masjid Nurul Falah. Judulnya adalah SIAP, sebuah kata yang sering kita dengar dalam kehidupan sehari-hari maupun di media sosial,” ujarnya.
Menurut Bambang, istilah siap bukan sekadar ungkapan kesiapan, tetapi juga mencerminkan sikap mental dalam menghadapi realitas kehidupan yang sarat dengan ketidakpastian. Ia menekankan bahwa hidup bagaikan “cakra manggilingan”, sebagaimana filosofi Jawa yang menggambarkan dinamika kehidupan seperti roda berputar: kadang berada di atas, kadang pula berada di bawah.
Dari filosofi tersebut, ia merumuskan lima sikap utama dalam akronim SIAP:
Sabar: kemampuan menahan emosi, kecemasan, maupun amarah dalam menghadapi ujian hidup. Ia mengutip Al-Baqarah ayat 153, “Sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang sabar.”
Baca juga:
Syukur: sikap menghargai nikmat Allah sekecil apa pun, yang tidak hanya menghadirkan kebahagiaan, tetapi juga membuka pintu rezeki. Sebagaimana tertulis dalam Ibrahim ayat 7: “Jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambah nikmat kepadamu.”
Ikhlas: keikhlasan dalam beramal tanpa mengharap balasan manusia, melainkan semata mencari ridha Allah. Ikhlas, katanya, adalah pondasi amal yang menghadirkan ketenangan, kedamaian, dan keberkahan.
Aktif: dorongan untuk terus berbuat kebaikan dan mencari solusi, baik dalam suka maupun duka, dengan menanyakan kepada diri sendiri apa yang bisa bermanfaat bagi sesama.
Pasrah: sikap berserah diri setelah berusaha sekuat tenaga, menyerahkan hasil akhir kepada Allah sebagai pemilik kuasa penuh atas kehidupan.
- “Kelima sikap ini, jika dikolaborasikan, akan melahirkan optimisme, ketenangan, dan keyakinan dalam menghadapi tantangan hidup,” tegasnya.
Di penghujung kultum, Bambang membacakan pantun yang menyiratkan pesan kesabaran:
- “Bendera merah putih berkibar-kibar, wanita cantik sedang berikrar. Saat amarah berkobar-kobar, kuatkan hati untuk bersabar.”
Sebagai bentuk apresiasi, panitia membagikan doorprize berupa kaos bertuliskan “SIAP” kepada jemaah yang beruntung.
Dengan pendekatan yang sederhana namun penuh makna, kultum tersebut meninggalkan kesan mendalam bagi jamaah yang hadir, menegaskan bahwa sabar, syukur, ikhlas, aktif, dan pasrah dapat menjadi bekal penting dalam menapaki perjalanan hidup di tengah arus perubahan zaman.