Home Nasional

Lamongan Gulirkan Bantuan Tahap Pertama Program Genting untuk Tekan Stunting

by Media Rajawali - 10 September 2025, 16:40 WIB

  • Oleh : Budi Hartono 

Lamongan – Pemerintah Kabupaten Lamongan kembali menegaskan komitmennya dalam menekan angka stunting melalui penyaluran bantuan tahap pertama Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting (Genting). Bantuan tersebut secara resmi diserahkan kepada tim Genting untuk kemudian didistribusikan kepada penerima manfaat, Selasa (9/9/2025), di Pendopo Lokatantra.

Program Genting merupakan salah satu quick win dari Kementerian Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi bersama BKKBN. Esensinya ialah percepatan pembangunan keluarga sejahtera melalui mekanisme gotong-royong masyarakat dengan menjadi “orang tua asuh”. Dukungan itu difokuskan pada pemenuhan gizi dan nutrisi anak serta ibu, khususnya pada masa krusial 1.000 hari pertama kehidupan (HPK).

Ketua Tim Pengendali Genting (TPG) Lamongan, Anis Kartika Yuhronur Efendi, menjelaskan bahwa pola kerja program ini memiliki keterkaitan erat dengan strategi percepatan penurunan stunting di Lamongan, yakni program 1-10-100 yang telah dijalankan sejak dua tahun lalu.

Baca juga:

“Metodenya hampir serupa dengan 1-10-100, namun dalam implementasi Genting akan dilakukan sejumlah pembenahan agar hasilnya lebih maksimal. Program ini berdampak nyata karena bantuan langsung menyasar kelompok rentan, yakni balita dengan risiko stunting serta ibu hamil dengan kondisi kurang energi kronis (KEK),” ujar Anis.

Bantuan yang diberikan terbagi menjadi tiga kategori: bantuan nutrisi, bantuan non-nutrisi, serta dukungan edukasi. Untuk anak berisiko stunting, paket yang disalurkan berupa satu kali makan harian senilai Rp7.000 selama 90 hari, ditambah tiga kilogram beras Provit per anak. Sementara itu, bagi ibu hamil dengan KEK, pemerintah menyalurkan sepuluh kotak susu hamil untuk periode tiga bulan.

  • “Seluruh bantuan diberikan secara bertahap untuk memastikan tepat sasaran sekaligus mencegah penyalahgunaan,” tegas Anis.

Selain distribusi bantuan, sistem pelaporan hasil intervensi juga diatur dengan ketat. Evaluasi dilakukan setiap dua pekan sekali melalui posyandu guna memantau perkembangan penerima manfaat. Dengan mekanisme ini, pemerintah berharap dapat mengukur progres penurunan risiko stunting secara lebih terukur.

Pada tahap pertama, sebanyak 192 penerima manfaat tercatat memperoleh bantuan dengan total anggaran sebesar Rp135 juta. Jumlah ini diproyeksikan terus bertambah seiring komitmen kolektif masyarakat dan pemerintah daerah.

Harapan besar pun disampaikan Anis di penghujung acara. Ia menekankan bahwa Genting tidak hanya sekadar program bantuan, melainkan sebuah gerakan bersama yang diharapkan mampu membawa dampak signifikan. “Data menunjukkan, angka stunting di Lamongan telah menurun dari 27,5 persen pada 2022 menjadi 6,9 persen pada 2024. Melalui Genting, target penurunan lebih lanjut diharapkan dapat segera tercapai,” pungkasnya.

Share :