BOJONEGORO, JAWA TIMUR – Di tengah lanskap perbukitan dan hamparan hutan di Kecamatan Temayang, geliat pembangunan terus bergulir melalui program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-125 tahun 2025. Program lintas sektoral yang digagas oleh Tentara Nasional Indonesia (TNI) bekerja sama dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro ini menjadi bukti konkret komitmen negara dalam mendorong percepatan dan pemerataan pembangunan di wilayah pedesaan.
Sejak resmi dimulai pada 23 Juli lalu, TMMD ke-125 telah menorehkan berbagai capaian penting, khususnya di Desa Soko, lokasi utama pelaksanaan kegiatan yang dijadwalkan akan berakhir pada 21 Agustus mendatang. Mengusung tema “Dengan Semangat TMMD Mewujudkan Pemerataan Pembangunan dan Ketahanan Nasional di Wilayah”, program ini tidak hanya menyasar aspek fisik, namun juga membangun fondasi sosial, semangat kolektif, dan kemandirian masyarakat desa.
Salah satu proyek utama adalah pembangunan jalan cor beton sepanjang 1.372 meter yang kini telah rampung 100 persen. Jalan tersebut menghubungkan Desa Soko dengan Desa Pajeng di Kecamatan Gondang, dan diharapkan menjadi akses vital untuk transportasi hasil pertanian, distribusi logistik, serta aktivitas harian masyarakat setempat.
“Pengecoran telah selesai seluruhnya, saat ini kami tengah menyelesaikan tahap akhir berupa pembereman. Proses ini dikerjakan bersama warga, mencerminkan semangat gotong royong yang menjadi ruh utama dari TMMD,” ujar Komandan Satuan Tugas TMMD ke-125 Kodim 0813 Bojonegoro, Letkol Czi Arief Rohman Hakim, S.E., M.M., pada Selasa (5/8).
Lebih dari sekadar proyek infrastruktur, TMMD juga menyentuh berbagai sektor kehidupan lainnya. Pasiter Kodim 0813 Bojonegoro, Lettu Kav Sujirman, menyampaikan bahwa program ini turut menggarap 6 unit rumah tinggal layak huni melalui program peningkatan kualitas Atap, Lantai, dan Dinding (Aladin), dengan progres pengerjaan yang kini telah mencapai 85 persen.
Baca juga:
Selain itu, pembangunan fasilitas umum lainnya juga terus berjalan, antara lain:
- Rehabilitasi check dam di Dusun Sekonang seluas 156,80 meter persegi (progres 55%),
- Pembangunan Musholla SDN Soko IV (85%),
- Pembangunan pagar sekolah SDN Soko IV (87%),
- Serta penyelesaian satu unit sumur bor yang telah mencapai progres 100%.
Tak berhenti pada aspek konstruksi, TMMD juga membawa sentuhan ekologis dan sosial. Sebanyak 3.200 bibit pohon ditanam di wilayah ini, terdiri dari 200 batang trembesi, 750 kelapa genjah, 1.500 pohon petai, serta 750 bibit jeruk keprok, klengkeng, dan alpukat. Aksi ini diharapkan memperkuat ketahanan lingkungan dan menjadi sumber ekonomi baru bagi masyarakat dalam jangka panjang.
“Program ini bukan sekadar pembangunan fisik, tetapi juga membangun harapan. Kehadiran negara melalui TMMD adalah bukti nyata bahwa desa bukan dilupakan, melainkan diberdayakan,” tegas Lettu Sujirman.
Menurutnya, TMMD adalah ruang strategis untuk memperkuat simpul kebangsaan antara TNI dan rakyat. Di dalamnya, tertanam nilai solidaritas, kerja sama, serta semangat membangun desa dari dan oleh masyarakat itu sendiri.
“Semangat gotong royong adalah kekuatan utama dalam membentuk desa yang mandiri dan tangguh. TMMD membuktikan bahwa pembangunan sejati dimulai dari bawah, dari desa, dari kebersamaan,” pungkasnya.
BUDI MR.ID