BOJONEGORO – Dalam semangat gotong royong dan kepedulian terhadap dunia pendidikan, jajaran Bintara Pembina Desa (Babinsa) Koramil 10/Kanor Kodim 0813 Bojonegoro bersama masyarakat Desa Tambahrejo, Kecamatan Kanor, Kabupaten Bojonegoro, melaksanakan karya bakti pengecoran dek lantai 2 gedung RA-Madrasah Ibtidaiyah (MI) Islamiyah, Yayasan Al Khairat, Kamis (21/11/2024).
Suasana penuh keakraban terlihat ketika anggota TNI dan warga bahu-membahu menyelesaikan pengecoran lantai. Dalam kegiatan ini, 10 personel Babinsa Koramil 0813-10/Kanor yang dipimpin langsung oleh Bati Tuud, Peltu Edy Suatemo, turut bergotong-royong bersama warga, guru, wali murid, dan masyarakat sekitar.
Peltu Edy Suatemo menyampaikan bahwa kegiatan tersebut bukan hanya sekadar pembangunan infrastruktur, tetapi juga wujud nyata dari kemanunggalan TNI dengan rakyat. “Kehadiran kami di sini untuk menunjukkan bahwa TNI adalah bagian dari masyarakat. Kami selalu hadir untuk mendukung kegiatan positif yang bermanfaat bagi warga,” ujar Peltu Edy.
Ia menambahkan bahwa melalui kegiatan seperti ini, budaya gotong royong yang menjadi ciri khas bangsa Indonesia dapat terus dilestarikan. “Gotong royong ini tidak hanya mempercepat pembangunan, tetapi juga mempererat silaturahmi dan kebersamaan, yang menjadi kunci utama dalam menjaga ketahanan wilayah,” lanjutnya.
Baca juga:
Kepala Madrasah Ibtidaiyah Islamiyah Tambahrejo, Agus Dwiono, S.Pd.I., menyampaikan apresiasi yang tinggi kepada jajaran TNI dan warga desa atas kontribusi mereka dalam proses pembangunan sekolah. “Kami sangat berterima kasih atas bantuan yang diberikan. Ini adalah bentuk nyata kepedulian terhadap pendidikan dan generasi muda,” katanya.
Ia berharap kehadiran Babinsa dan semangat gotong royong ini dapat menginspirasi masyarakat untuk terus mendukung pengembangan fasilitas pendidikan. “Semoga bantuan ini menjadi amal jariyah dan membawa keberkahan bagi semua pihak yang terlibat,” tutup Agus Dwiono.
Gedung RA-MI Islamiyah Tambahrejo yang sedang dibangun ini merupakan simbol harapan baru bagi pendidikan di desa tersebut. Dengan dukungan dari berbagai elemen, pembangunan diharapkan dapat selesai tepat waktu sehingga dapat segera dimanfaatkan untuk kegiatan belajar-mengajar.
Kegiatan ini juga menjadi pengingat bahwa kerja sama antara masyarakat dan pemerintah, termasuk TNI, adalah kunci penting dalam membangun masa depan bangsa. Semangat gotong royong yang tercermin dalam karya bakti ini menunjukkan bahwa bersama, setiap tantangan dapat diatasi.
Pengecoran lantai 2 ini bukan hanya soal bangunan fisik, tetapi juga pondasi kuat bagi semangat kebersamaan, pengabdian, dan dedikasi untuk membangun generasi penerus yang lebih baik. Gotong royong bukan hanya tradisi, tetapi warisan yang akan terus menguatkan Indonesia.