Bojonegoro, – Dalam upaya memperkuat jalinan sosial dan spiritual antara kepolisian dan masyarakat, Kepala Kepolisian Resor Bojonegoro, AKBP Afrian Satya Permadi, SH, SIK, MIK, menghadiri Tahlil Akbar dan doa bersama di Desa Kendal, Kecamatan Dander, Kabupaten Bojonegoro, Minggu (20/7/2025).
Kegiatan keagamaan yang dihadiri ratusan warga dari berbagai penjuru Bojonegoro ini juga turut mengundang kehadiran Wakil Bupati Bojonegoro, Hj. Nurul Azizah, serta para ulama, habaib, dan tokoh masyarakat. Suasana khidmat menyelimuti acara yang diawali dengan pembacaan Surah Yasin, kalimah tahlil, dan sholawat, serta diakhiri dengan mahalul qiyam yang dipimpin langsung oleh para tokoh agama setempat.
Kedatangan Kapolres disambut hangat oleh para pemuka agama dan masyarakat. Dalam sambutannya, AKBP Afrian menyampaikan bahwa kegiatan seperti ini memiliki makna strategis dalam merawat nilai-nilai spiritualitas, mempererat persaudaraan, serta memperkuat jalinan komunikasi antara aparat keamanan dan warga.
“Momentum tahlil akbar ini bukan sekadar ritual keagamaan, namun juga bentuk nyata dari penguatan silaturahmi dan spiritualitas dalam kehidupan bermasyarakat,” ujar perwira menengah lulusan Akademi Kepolisian tahun 2006 tersebut.
Ia menambahkan, kegiatan keagamaan memiliki peran penting dalam membentuk karakter masyarakat yang damai, santun, dan memiliki kesadaran kolektif untuk menjaga keamanan lingkungan. Dalam konteks tersebut, Kapolres mengajak seluruh elemen masyarakat untuk secara aktif berperan dalam menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas).
Baca juga:
“Kondusivitas wilayah bukan hanya menjadi tugas aparat keamanan, namun juga menjadi tanggung jawab seluruh warga. Dengan semangat gotong royong dan kesadaran bersama, kita bisa menciptakan Bojonegoro yang aman, tentram, dan penuh berkah,” tegasnya.
Kapolres juga menutup sambutannya dengan pesan moral yang menggugah, mengutip nilai-nilai universal tentang amal dan perbuatan:
“Barangsiapa yang berbuat baik, maka kebaikan itu akan kembali kepadanya. Demikian pula sebaliknya. Mari kita bersama-sama menebar kebaikan dan memperbanyak amal salih sebagai bekal dunia dan akhirat.”
Acara yang berlangsung hingga menjelang malam itu menjadi salah satu potret harmonisasi antara institusi negara dan masyarakat dalam bingkai keagamaan dan sosial yang utuh. Lebih dari sekadar seremoni, kegiatan ini dinilai mampu membangun kepercayaan dan kedekatan emosional yang selama ini menjadi fondasi penting dalam menjaga stabilitas sosial di daerah.
Dengan menghadirkan sinergi antara pemerintah daerah, tokoh agama, dan kepolisian, Bojonegoro menegaskan komitmennya untuk tetap menjadi wilayah yang damai, religius, dan bersatu dalam keberagaman.
BUDI MR.ID