- Oleh : Budi Hartono
TUBAN – Proyek penggantian Jembatan Rayung pada ruas jalan Senori–Sembung, Kabupaten Tuban, menyisakan kegelisahan mendalam bagi warga sekitar. Pasalnya, akses utama yang kini ditutup total, hanya digantikan dengan jalan darurat dari bambu yang dinilai sangat berisiko bagi keselamatan pengguna jalan.
Pantauan di lapangan, konstruksi jembatan lama telah dibongkar sepenuhnya, menyisakan galian besar di sisi aliran sungai. Sementara itu, jalur alternatif berupa jembatan darurat dari bambu terlihat rapuh, sempit, dan tidak layak dilalui kendaraan bermotor. Bahkan, kondisi lantai bambu sebagian sudah mulai melengkung, menimbulkan kekhawatiran setiap kali dilintasi pejalan kaki maupun pengendara roda dua.
Baca juga:
- “Kalau malam lebih berbahaya lagi. Gelap, tidak ada penerangan, dan bambunya goyah. Warga takut, tapi tidak ada pilihan lain,” ungkap salah seorang warga sekitar yang enggan disebutkan namanya.
Proyek strategis ini tercatat dalam papan informasi resmi yang terpasang di lokasi. Berdasarkan keterangan, pekerjaan dilakukan oleh CV. Karto Joyo Putro dengan kontrak dimulai 25 Juli 2025 dan ditargetkan rampung pada 21 Desember 2025. Anggaran yang digelontorkan mencapai Rp973,83 juta bersumber dari APBD 2025. Volume pekerjaan meliputi pembangunan jembatan baru dengan ukuran 5,30 x 6,30 meter, pekerjaan oprit, serta saluran U-Ditch.
Namun, di balik optimisme pembangunan infrastruktur, keresahan masyarakat kian meningkat. Jalan utama yang vital bagi aktivitas warga terputus, sementara fasilitas pengganti tidak memenuhi standar keselamatan. Beberapa warga mengaku terpaksa harus memutar jauh untuk menghindari risiko melintasi jembatan bambu tersebut.
- “Harusnya pemerintah dan kontraktor menyediakan akses darurat yang lebih layak. Ini menyangkut keselamatan orang banyak, jangan menunggu ada korban baru diperhatikan,” tegas seorang tokoh masyarakat setempat.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada keterangan resmi dari pihak kontraktor maupun Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Tuban terkait keluhan warga atas jalan darurat yang membahayakan. Warga berharap pemerintah segera turun tangan memberikan solusi cepat agar proyek pembangunan jembatan tidak justru menjadi ancaman bagi keselamatan publik.