Home Daerah

IPM Bojonegoro Tembus Kategori Tinggi, Proyeksi 2025 Capai 73,54

by Media Rajawali - 09 September 2025, 14:17 WIB

  • Oleh : Budi Hartono 

BOJONEGORO – Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kabupaten Bojonegoro mencatatkan capaian impresif dalam lima tahun terakhir. Tren pertumbuhan yang konsisten menempatkan Bojonegoro pada jalur pembangunan berkelanjutan, dengan proyeksi angka IPM tahun 2025 mencapai 73,54. Posisi ini menegaskan bahwa Bojonegoro kini mantap berada pada kategori tinggi menurut standar Badan Pusat Statistik (BPS).

IPM merupakan instrumen utama untuk mengukur kualitas pembangunan manusia. Tolok ukur ini disusun dari tiga dimensi mendasar: pendidikan yang dihitung melalui Rata-rata Lama Sekolah (RLS) dan Harapan Lama Sekolah (HLS); kesehatan yang tercermin dari Angka Harapan Hidup (AHH); serta standar hidup layak yang diukur berdasarkan pengeluaran riil per kapita.

Kepala Bappeda Kabupaten Bojonegoro, Achmad Gunawan, menegaskan capaian tersebut tidak lepas dari sinergi program nasional dan daerah. “Mulai dari hadirnya Sekolah Rakyat, transportasi gratis untuk pelajar, hingga penguatan ekonomi masyarakat secara berkelanjutan, semua berkontribusi pada peningkatan kualitas hidup masyarakat,” ujarnya, Selasa (9/9/2025).

Baca juga:

Data historis memperlihatkan laju kenaikan yang stabil. Pada 2020, IPM Bojonegoro masih berada di angka 69,04 atau kategori sedang. Setahun kemudian naik tipis menjadi 69,59. Perubahan signifikan mulai terlihat pada 2022 ketika IPM menembus 70,12 dan resmi masuk kategori tinggi. Lonjakan terbesar terjadi pada 2023, dengan capaian 71,80 atau kenaikan 1,68 poin—tertinggi sepanjang periode tersebut.

Pada 2024, IPM kembali naik menjadi 72,75, dengan tambahan 0,95 poin yang tercatat sebagai pertumbuhan tertinggi di Jawa Timur. Jika proyeksi 2025 sebesar 73,54 terealisasi, maka tren ini meneguhkan keberhasilan Bojonegoro dalam mengakselerasi pembangunan manusianya.

Berdasarkan klasifikasi BPS, pembangunan manusia dibagi menjadi empat kategori: sangat tinggi (IPM ≥ 80), tinggi (70 ≤ IPM < 80), sedang (60 ≤ IPM < 70), dan rendah (IPM < 60). Posisi Bojonegoro yang kini stabil di kategori tinggi menandakan adanya peningkatan kualitas hidup yang nyata, baik dari aspek pendidikan, kesehatan, maupun kesejahteraan ekonomi.

Tren positif ini menjadi cerminan bahwa program pembangunan daerah tidak hanya berhenti pada pertumbuhan fisik, tetapi juga menyentuh peningkatan kualitas sumber daya manusia. Dengan demikian, IPM Bojonegoro tidak sekadar angka statistik, melainkan potret keberhasilan pemerintah dan masyarakat dalam menciptakan fondasi pembangunan yang inklusif dan berkesinambungan.

Share :