Majalengka, Jawa Barat , 7 April 2025 - Dalam sebuah momentum bersejarah yang mencerminkan komitmen penuh terhadap ketahanan pangan nasional, Kementerian Pertanian Republik Indonesia sukses menyelenggarakan Panen Raya Padi secara serentak di 14 provinsi sentra produksi. Acara yang dipusatkan di Kabupaten Majalengka, Jawa Barat ini, turut dihadiri secara virtual oleh Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, serta diikuti oleh para kepala daerah dari berbagai wilayah.
Acara yang berlangsung pada Senin pagi ini dihadiri oleh berbagai unsur pemerintahan dan pemangku kepentingan strategis. Hadir di lokasi antara lain para bupati, walikota, jajaran TNI dan Polri, pimpinan cabang Bulog, perwakilan PT Pupuk Indonesia, serta tokoh-tokoh masyarakat. Kegiatan ini menjadi wujud sinergi nasional dalam mendukung kedaulatan pangan melalui kerja keras lintas sektor.
Dalam pidatonya yang disampaikan dengan nada penuh semangat dan empati, Presiden Prabowo menegaskan pentingnya kebijakan berbasis akal sehat dan cinta rakyat. Ia mengajak seluruh pemimpin, baik di pusat maupun daerah, untuk mengutamakan transparansi, mencegah praktik korupsi, serta memanfaatkan teknologi demi pelayanan yang lebih cepat dan akurat kepada masyarakat.
Baca juga:
"Saya bahagia hari ini. Ini kerja keras semua pihak. Kita ingin rakyat makmur, para petani sejahtera, dan tidak ada lagi hasil panen yang tidak sampai ke pasar," tutur Presiden Prabowo. Ia juga mengumumkan program pembentukan 80.000 koperasi desa dalam tahun ini, yang akan menjadi tulang punggung jaringan distribusi dan penguatan ekonomi lokal.
Presiden juga menyoroti pentingnya perbaikan irigasi, sekolah, dan fasilitas desa sebagai bagian integral dari pembangunan menyeluruh. Dengan pendekatan holistik ini, pemerintah menargetkan tercapainya swasembada pangan yang berkelanjutan dan merata.
Panen Raya 2025 ini menjadi simbol harapan dan pencapaian, bahwa dengan semangat gotong royong dan visi yang jelas, Indonesia tidak hanya mampu mencukupi kebutuhan pangannya sendiri, namun juga menjadi lumbung pangan dunia di masa depan.
Sumber : Nidi /NRDN