- Oleh : Budi Hartono
Bojonegoro – Suasana Pendopo Malowopati pada Kamis (18/9/2025) pagi dipenuhi riuh tepuk tangan dan sorak sorai ketika satu per satu anak-anak tampil membawakan kisah rakyat dengan dialek khas Bojonegoro. Dalam final Lomba Bertutur Cerita Rakyat Tingkat SD/MI se-Kabupaten Bojonegoro, bakat dan keberanian mereka diuji di hadapan dewan juri maupun penonton. Dari sepuluh finalis yang tampil, Ibrahim Al-Hafidz, siswa SDN Dolokgede Kecamatan Tambakrejo, berhasil meraih juara pertama lewat penampilannya yang memikat dengan cerita Asal Usul Desa Dander.
Ibrahim tampil penuh ekspresi dengan intonasi yang terjaga dan gerak tubuh yang luwes. Ia piawai memerankan tokoh-tokoh dalam ceritanya, menghadirkan suasana hidup seakan penonton ikut larut dalam alur kisah. Penampilan ini menempatkannya di posisi puncak, disusul Crysta Eri dari SD Katolik Santo Paulus yang membawa cerita Asal Usul Bojonegoro sebagai juara kedua, dan Shakila Mulia dari SDN Prambatan I, Kecamatan Balen, yang menyajikan kisah Asal Usul Khayangan Api di posisi ketiga.
Wakil Bupati Bojonegoro, Nurul Azizah, hadir memberikan apresiasi langsung kepada para peserta dan pemenang. Ia menekankan bahwa lomba ini bukan sekadar ajang kompetisi, melainkan bagian dari upaya membentuk kecerdasan, mental, dan karakter anak-anak Bojonegoro.
Baca juga:
- “Belajar dan memohon restu orang tua adalah kunci kesuksesan. Anak-anak inilah yang kelak menjadi penerus kepemimpinan Bojonegoro. Saya berharap mereka terus mengasah kemampuan hingga ke tingkat provinsi bahkan nasional,” ujar Nurul Azizah.
Selain itu, Wabup juga mengingatkan pentingnya perhatian orang tua dan guru terhadap kesehatan anak, khususnya risiko pradiabetes, dengan memperhatikan pola makan baik di rumah maupun kantin sekolah.
Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Bojonegoro, Erick Firdaus, menyebutkan bahwa lomba ini merupakan agenda tahunan yang dirancang untuk menumbuhkan budaya literasi. Menurutnya, kemampuan bertutur adalah wujud kecintaan pada membaca sekaligus sarana melestarikan kearifan lokal.
- “Ini komitmen nyata pemerintah dalam membentuk generasi muda yang memiliki kemampuan literasi kuat. Mohon doa agar Jihan, juara tahun 2024 dari SDN Dander 1, berhasil mengharumkan nama Bojonegoro di ajang nasional,” kata Erick.
Tahun ini, sebanyak 39 peserta dari 32 sekolah mengirimkan video untuk tahap seleksi. Dari jumlah tersebut, sepuluh peserta dipilih untuk tampil di babak final. Ajang ini juga menjadi sarana penjaringan talenta bagi siswa kelas 4 yang akan disiapkan mengikuti lomba tingkat provinsi pada 2026 mendatang. Berikut daftar Pemenang Lomba Bertutur 2025
- Juara 1: Ibrahim Al-Hafidz – SDN Dolokgede, Tambakrejo (Asal Usul Desa Dander)
- Juara 2: Crysta Eri – SD Katolik Santo Paulus (Asal Usul Bojonegoro)
- Juara 3: Shakila Mulia – SDN Prambatan I, Balen (Asal Usul Khayangan Api)
Dengan terselenggaranya lomba ini, Pemerintah Kabupaten Bojonegoro tidak hanya menghidupkan kembali tradisi bertutur, tetapi juga menanamkan nilai kearifan lokal pada generasi muda. Lomba tersebut sekaligus menjadi bukti bahwa literasi, seni, dan pendidikan dapat berjalan beriringan membentuk fondasi kokoh bagi masa depan Bojonegoro.