Home Daerah

Gotong Royong di Atas Keheningan: Babinsa dan Warga Tlumbung Bersihkan Area Makam Leluhur

by Media Rajawali - 30 Juni 2025, 15:37 WIB

BOJONEGORO – Dalam semangat gotong royong yang mengakar kuat di tengah masyarakat, suasana khidmat menyelimuti kawasan pemakaman di Dusun Tlumbung, Desa/Kecamatan Sumberrejo, Kabupaten Bojonegoro, Senin (30/6/2025). Dipimpin oleh Bintara Pembina Desa (Babinsa) Koramil 0813/09 Sumberrejo, Serma Ali Sururi, semua warga setempat bergandengan tangan dalam sebuah karya bakti yang mengusung nilai kebersamaan dan kepedulian lingkungan.

Kegiatan yang berlangsung sejak pagi itu tidak sekadar menjadi agenda rutin, namun mencerminkan penghormatan mendalam terhadap para leluhur. Bersama warga, Serma Ali Sururi turut serta dalam pembersihan area makam dan peninggian sejumlah bagian lahan yang sebelumnya berada dalam kondisi lebih rendah dari sekitarnya. Urugan tanah yang digunakan merupakan hasil swadaya dan wakaf warga, simbol nyata dedikasi masyarakat terhadap tempat peristirahatan terakhir para pendahulu.

Dalam keterangannya, Serma Ali Sururi menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan wujud kepedulian terhadap kebersihan dan kenyamanan area makam, yang kerap menjadi tujuan ziarah keluarga pada hari-hari tertentu. Ia menegaskan bahwa karya bakti seperti ini sejatinya bukan hanya sekadar aktivitas fisik, melainkan juga bentuk penghormatan kepada nilai-nilai budaya dan sosial yang diwariskan turun-temurun.

“Kebersihan dan kerapian area makam sangat penting, tidak hanya dari sisi estetika, tetapi juga sebagai bentuk penghormatan kita terhadap leluhur. Saat masyarakat datang berziarah, mereka merasakan kenyamanan, ketenangan, dan rasa hormat yang mendalam,” ujar Serma Ali Sururi.

Baca juga:

Ia juga menekankan bahwa kegiatan ini menjadi sarana efektif dalam mempererat silaturahmi antarmasyarakat. Gotong royong, menurutnya, adalah denyut kehidupan sosial desa yang harus terus dijaga di tengah arus modernisasi yang kerap mengikis nilai-nilai komunal.

Terlihat sejumlah warga dengan alat sederhana memotong rumput liar, memangkas semak-semak yang tumbuh liar, serta meratakan tumpukan tanah urugan di sisi-sisi makam. Keringat dan senyum berganti dalam harmoni kerja bersama yang tulus, sebuah potret kehidupan desa yang bersahaja namun penuh makna.

“Semangat kebersamaan inilah yang menjadi kekuatan masyarakat desa. Karya bakti ini bukan hanya memperindah area makam, tetapi juga memperindah hati kita dengan kepedulian,” tambahnya.

Kegiatan tersebut mendapat apresiasi luas dari warga sekitar. Mereka berharap semangat kolaboratif semacam ini dapat terus dilestarikan, tidak hanya dalam kegiatan fisik seperti bersih-bersih, tetapi juga dalam menghadapi berbagai persoalan sosial lainnya.

Dalam senyapnya makam, suara cangkul dan deru semangat gotong royong bergema sebagai bukti bahwa kepedulian tidak pernah mati. Di atas tanah yang sunyi, harapan tumbuh bahwa masyarakat yang peduli pada leluhurnya, adalah masyarakat yang tak akan kehilangan arah di masa depan.

REDAKSI 

Share :