Home Daerah

Gerakan Gemarikan dan Gerimis Madu, Upaya Bojonegoro Wujudkan Generasi Emas 2045

by Media Rajawali - 22 Oktober 2025, 22:54 WIB

  • Oleh : Budi Hartono 

Bojonegoro – Pemerintah Kabupaten Bojonegoro terus menguatkan langkah strategis dalam meningkatkan kualitas gizi masyarakat melalui dua program unggulan, Gerakan Masyarakat Makan Ikan (Gemarikan) dan Gerakan Minum Susu Makan Daging dan Telur (Gerimis Madu). Kegiatan tersebut kembali digelar di Balai Desa Sambiroto, Kecamatan Kapas, Rabu (22/10/2025), sebagai bagian dari komitmen pemerintah daerah menyiapkan generasi sehat, cerdas, dan berkarakter menuju Indonesia Emas 2045.

Ketua TP PKK Bojonegoro, Cantika Wahono, menegaskan bahwa kedua gerakan ini bukan sekadar kampanye gizi, melainkan fondasi pembangunan sumber daya manusia jangka panjang. “Melalui pola makan bergizi seimbang, kita sedang menyiapkan anak-anak Bojonegoro tumbuh menjadi pribadi tangguh, cerdas, dan berakhlak. Susu, ikan, daging, dan telur bukan sekadar makanan, melainkan investasi untuk masa depan bangsa,” ujarnya dalam sambutan.

Cantika juga menekankan pentingnya memanfaatkan potensi pangan lokal. Ia menilai, selain mendukung ketahanan pangan, gerakan ini memperkuat semangat gotong royong dan sinergi antar-stakeholder. “Kekuatan sebuah daerah terletak pada generasinya. Jika anak-anak kita tumbuh sehat dan berdaya saing, maka Bojonegoro akan melangkah lebih jauh menuju kemajuan,” tambahnya.

Dalam kesempatan tersebut, Desa Sambiroto juga menerima penghargaan juara dua dari Dinas Kesehatan Kabupaten Bojonegoro atas inovasi pemanfaatan tanaman obat keluarga (TOGA), yang dinilai berhasil mendukung ketahanan kesehatan masyarakat desa.

Baca juga:

Sementara itu, Sekretaris Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakkan) Bojonegoro, Elfia Nuraini, menjelaskan bahwa pelaksanaan Gemarikan dan Gerimis Madu menjangkau 17 desa di 14 kecamatan dengan total sasaran 3.000 jiwa. Sasaran utama program meliputi ibu hamil, balita stunting, balita gizi kurang, hingga keluarga dengan anak normal, dengan melibatkan puskesmas di setiap wilayah.

“Tujuan kami tidak hanya memberi bantuan makanan bergizi, tetapi juga meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya protein hewani dan cara mengolah bahan pangan lokal menjadi hidangan sehat dan menarik,” ujar Elfia. Ia menambahkan bahwa program ini turut mendorong pertumbuhan UMKM pengolah hasil peternakan dan perikanan, sehingga dampaknya tidak hanya dirasakan dari sisi kesehatan, tetapi juga ekonomi.

Setiap penerima manfaat mendapatkan paket makanan olahan bergizi, seperti abon ayam dan ikan, chicken teriyaki, telur, susu, bakso ikan, ikan lele bumbu kuning, keripik belut, hingga otak-otak bandeng. Rangkaian menu tersebut dirancang agar bergizi tinggi sekaligus disukai anak-anak, mendukung upaya pemerintah dalam menekan angka stunting di Bojonegoro.

Dukungan juga datang dari Wakil Ketua DPRD Provinsi Jawa Timur sekaligus Ketua TP PKK Desa Sambiroto, Sri Wahyuni, yang menilai gerakan ini sebagai bentuk nyata kepedulian Pemkab Bojonegoro terhadap masa depan generasi muda. “Program ini harus menjadi kebiasaan, bukan hanya seremoni. Ketika masyarakat terbiasa mengonsumsi makanan bergizi, maka kita sedang membangun pondasi generasi emas yang sejati,” ungkapnya.

Salah satu penerima manfaat, Khotimatus Sa’adah, menyampaikan apresiasinya kepada Pemkab Bojonegoro. Ia mengaku kini lebih memahami pentingnya variasi menu bergizi bagi anak-anak. “Sebelumnya saya tidak tahu bagaimana membuat olahan ikan dan telur yang disukai anak. Sekarang saya jadi tahu, dan anak-anak saya lebih semangat makan,” tuturnya dengan senyum.

Dengan semangat kebersamaan antara pemerintah, masyarakat, dan pelaku usaha lokal, Bojonegoro menapaki jalannya menuju masa depan yang lebih sehat dan berdaya saing. Melalui Gemarikan dan Gerimis Madu, bukan sekadar gizi yang dibagikan, tetapi harapan, cita-cita, dan tekad membangun generasi unggul menuju Indonesia Emas 2045.

Share :