Home Daerah

Festival Musik Pemuda Medhayoh Jonegoro, Ajang Kreativitas Generasi Muda dalam Merayakan Identitas Bojonegoro

by Media Rajawali - 02 Oktober 2025, 21:50 WIB

  • Oleh : Budi Hartono

Bojonegoro – Pemerintah Kabupaten Bojonegoro melalui Dinas Kepemudaan dan Olahraga (Dinpora) kembali menghadirkan sebuah panggung kreasi bagi talenta muda melalui Festival Musik Pemuda Medhayoh Jonegoro 2025. Kompetisi ini menjadi bagian penting dari rangkaian Bojonegoro Youth Festival (BYF) 2025, sekaligus perayaan Hari Jadi Kabupaten Bojonegoro dan Hari Sumpah Pemuda.

Menurut Kepala Bidang Kepemudaan Dinpora, Flora Agrishinta, festival ini dirancang bukan sekadar ajang kompetisi, melainkan juga ruang apresiasi dan pelestarian budaya lokal. “Kami ingin memberikan wadah bagi musisi muda Bojonegoro untuk berekspresi sekaligus menumbuhkan kecintaan terhadap musik daerah,” ujarnya, Kamis (2/10/2025).

Yang menjadikan festival ini unik adalah adanya lagu wajib “Medhayoh Jonegoro” karya Wakil Bupati Bojonegoro, Nurul Azizah, yang harus diaransemen ulang oleh peserta. Lagu tersebut dapat diinterpretasikan secara bebas ke dalam beragam genre, mulai dari pop, rock, jazz, akustik, hingga EDM, membuka peluang lahirnya ragam warna baru dari satu identitas musikal.

Festival ini terbuka bagi pemuda berusia 16–30 tahun dengan syarat berdomisili asli Bojonegoro, dibuktikan melalui KTP. Proses pendaftaran sepenuhnya dilakukan secara digital: peserta cukup mengunggah video cover lagu wajib berdurasi 3–5 menit di akun Instagram atau TikTok pribadi dengan resolusi minimal 1080p.

Periode pendaftaran berlangsung mulai 18 September hingga 18 Oktober 2025. Karya yang masuk akan dikurasi pada 19 Oktober, kemudian dipilih 10 finalis yang diumumkan pada 21 Oktober 2025 melalui akun Instagram resmi @dinpora_bojonegoro.

Baca juga:

Para finalis nantinya akan tampil langsung di GOR Utama Bojonegoro pada puncak perhelatan BYF, 24–25 Oktober 2025. Selain membawakan lagu wajib, mereka juga akan menampilkan satu lagu pilihan bertema kepemudaan.

Penjurian dilakukan oleh tim yang terdiri atas musisi, praktisi seni, serta perwakilan Dinpora. Kriteria penilaian dibagi rata: kreativitas (25%), aransemen musik (25%), kualitas vokal/instrumen (25%), dan originalitas interpretasi (25%).

Festival ini juga menyiapkan penghargaan yang signifikan:

  • Juara 1: Sertifikat + Rp3,5 juta
  • Juara 2: Sertifikat + Rp3 juta
  • Juara 3: Sertifikat + Rp2,5 juta
  • Juara Favorit: Sertifikat + Rp1,5 juta (ditentukan dari dukungan penonton & jumlah like di media sosial)
  • 7 nominator terpilih: masing-masing Rp750 ribu

Setiap peserta, termasuk yang tidak masuk final, tetap akan memperoleh sertifikat partisipasi sebagai bentuk apresiasi atas keterlibatan mereka.

Lebih dari sekadar kompetisi, Festival Musik Pemuda Medhayoh Jonegoro diproyeksikan menjadi ruang pertemuan kreatif antar generasi muda. Dinpora berharap, acara ini dapat memperkuat jalinan silaturahmi, menginspirasi semangat kolaborasi, serta meneguhkan kebanggaan terhadap identitas daerah.

“Musik adalah bahasa universal yang mampu mempersatukan. Melalui festival ini, kami ingin mendorong pemuda Bojonegoro untuk aktif berkarya sekaligus menjadikan lagu-lagu daerah sebagai bagian dari identitas kebangsaan,” pungkas Flora.

Share :