- Oleh : Budi Hartono
Bojonegoro – Sebuah pemandangan yang jarang terlihat tersaji di kawasan perumahan salah satu kompleks perumahan di Bojonegoro. Direktur PDAM Tirta Buana, H.M. Khairul Anwar, ST., MM., memilih cara sederhana namun efektif untuk memberi arahan teknis kepada para petugas lapangan. Dengan sepotong rotan di tangannya, ia menggambar sketsa di atas paving jalan sebagai panduan perbaikan instalasi jaringan air.
Dalam momen tersebut, Khairul Anwar tampak dikelilingi para teknisi PDAM yang mencermati setiap garis yang digoreskan. Ia menjelaskan titik-titik kerusakan serta alur perbaikan yang perlu dilakukan segera agar distribusi air kepada masyarakat tidak terganggu.
“Dalam kondisi lapangan, kita sering harus bergerak cepat. Tidak selalu ada kertas, papan tulis, atau perangkat digital. Yang penting adalah bagaimana solusi bisa segera dipahami oleh tim. Tiada rotan akar pun jadi,” ujar Khairul Anwar, menegaskan filosofi praktis yang ia terapkan dalam setiap pengambilan keputusan di lapangan.
Baca juga:
Metode sederhana itu menjadi bukti nyata bahwa kepemimpinan bukan hanya soal memberi instruksi dari balik meja kerja, tetapi juga soal kehadiran langsung dalam dinamika teknis di lapangan. Dengan cara tersebut, ia tidak hanya memberikan arahan, tetapi juga menumbuhkan semangat kerja kolektif di antara para teknisi.
Para petugas lapangan pun merasakan manfaat langsung dari pendekatan tersebut. Mereka mengakui bahwa penjelasan dengan visual sederhana di lokasi pekerjaan lebih cepat dipahami dan meminimalisasi potensi kesalahan dalam pelaksanaan perbaikan. “Lebih jelas, karena ditunjukkan langsung alur perbaikannya. Praktis dan tidak membingungkan,” ungkap salah seorang teknisi.
Kehadiran sang direktur juga memberi sinyal kuat tentang komitmen PDAM Tirta Buana terhadap pelayanan publik. Di tengah tantangan teknis yang kerap muncul, keterlibatan manajemen dalam proses perbaikan di lapangan diharapkan dapat memperkuat kecepatan respon dan menjaga kepercayaan masyarakat terhadap kinerja perusahaan daerah tersebut.
Dengan rotan sederhana yang digoreskan di atas paving, Khairul Anwar membuktikan bahwa solusi nyata tidak harus rumit. Justru kesederhanaan itu mampu menghadirkan efektivitas dan memperkuat koordinasi. Sebuah pelajaran kepemimpinan yang mungkin terlihat kecil, namun memiliki dampak besar bagi keberlangsungan layanan air bersih di Bojonegoro