Bojonegoro, 19 Juni 2025 — Pemerintah Desa Betet, Kecamatan Kasiman, Kabupaten Bojonegoro, melangsungkan musyawarah desa dalam rangka penetapan Keluarga Penerima Manfaat (KPM) untuk Program Gerakan Ayam Petelur Mandiri (GAYATRI) tahun 2025. Kegiatan ini menandai langkah strategis menuju kemandirian pangan berbasis komunitas di tingkat desa.

Bertempat di Balai Desa Betet, musyawarah ini dipimpin langsung oleh Kepala Desa Betet, Kusnadi, yang tampil mengenakan kemeja biru muda keabu-abuan dan menyampaikan arah kebijakan desa dengan penuh ketegasan namun tetap bersahaja. Didampingi perangkat desa lainnya, Kusnadi memaparkan bahwa Program GAYATRI bukan semata-mata bantuan ternak, melainkan fondasi untuk membangun ketangguhan ekonomi rumah tangga melalui budidaya ayam petelur secara mandiri.

“Pembangunan desa tidak bisa hanya mengandalkan proyek fisik. Kemandirian pangan dan penguatan ekonomi keluarga harus menjadi prioritas. Program GAYATRI adalah bagian dari jawaban itu,” ujar Kusnadi dalam forum terbuka tersebut.

Baca juga:

Penetapan penerima manfaat dilakukan secara transparan dengan mempertimbangkan kriteria objektif seperti kondisi sosial-ekonomi, kesiapan lahan, serta kesanggupan warga untuk merawat dan mengembangkan bantuan yang diterima. Proses seleksi tersebut telah melalui tahapan verifikasi dan klarifikasi lapangan, demi menjamin keadilan distribusi manfaat.

Forum musyawarah turut dihadiri oleh Badan Permusyawaratan Desa (BPD), tokoh masyarakat, serta perwakilan warga dari berbagai dusun. Semua pihak menyampaikan dukungan atas program ini, yang diharapkan akan menjadi titik awal tumbuhnya kluster peternakan mandiri di lingkup desa.

Dengan semangat gotong royong dan visi pembangunan berkelanjutan, Desa Betet kini berada pada jalur progresif untuk mengubah paradigma pembangunan: dari ketergantungan menuju kemandirian.

REDAKSI