Home Opini

Denyut Ramadan di Jalan Veteran Bojonegoro: Simfoni Malam yang Penuh Kehangatan

by Media Rajawali - 19 Maret 2025, 21:42 WIB

Bojonegoro, — Malam Ramadan di Bojonegoro menghadirkan sebuah panorama yang khas, di mana denyut kehidupan semakin mengalir deras menjelang penghujung bulan suci. Jalan Veteran, salah satu akses utama di kota ini, berubah menjadi aliran manusia dan kendaraan yang seolah menari dalam ritme yang telah menjadi tradisi.

Setelah shalat tarawih usai, suasana kota menggeliat dalam nuansa kehangatan. Cahaya lampu jalan berpendar lembut, berpadu dengan gemerlap papan reklame yang menghiasi pertokoan. Pedagang kaki lima berbaris di tepi jalan, menawarkan aneka hidangan khas Ramadan dari kopi manis hingga gorengan renyah yang menggoda selera. Anak-anak berlarian dengan canda tawa, sementara para orang tua bercengkerama di warung kopi, menikmati obrolan ringan sembari menyeruput segelas teh hangat.

Di sisi lain, lalu lintas menjadi lebih dinamis. Rombongan anak muda berkendara dengan santai, sesekali berhenti di sudut jalan untuk berbincang atau sekadar menikmati suasana. Para pemotor dan pengemudi mobil berbagi ruang dengan pejalan kaki yang melangkah dengan tenang, menikmati malam yang masih dipenuhi semangat Ramadan.

Baca juga:

Ada sesuatu yang magis dalam pemandangan ini sebuah gambaran keseharian yang sarat makna. Jalan Veteran bukan sekadar jalur transportasi, tetapi juga cerminan dari kehidupan sosial yang terus berdenyut. Di tengah modernisasi yang kian pesat, suasana seperti ini menjadi pengingat akan nilai kebersamaan, solidaritas, dan harmoni yang terus hidup dalam masyarakat Bojonegoro.

Seiring mendekatnya hari ke-20 Ramadan, kota ini semakin terasa berdenyut dalam irama yang unik. Ada harapan dan kerinduan yang menyatu dalam setiap langkah warganya menantikan malam-malam terakhir Ramadan yang penuh keberkahan sebelum menyambut takbir kemenangan.

Di Jalan Veteran, Bojonegoro, malam Ramadan bukan sekadar peristiwa, melainkan sebuah simfoni komposisi kehidupan yang berpadu antara tradisi, kebersamaan, dan harapan.

REDAKSI 

Share :