Home Daerah

Debat Publik KPU Bojonegoro 2024 Berlangsung Sukses, Pasangan Calon Tampilkan Visi dan Program Unggulan

by Media Rajawali - 14 November 2024, 03:35 WIB

Bojonegoro, Jawa Timur — Debat publik kedua Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kabupaten Bojonegoro 2024 sukses digelar oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Bojonegoro pada Senin, 13 November 2024. Bertempat di Hotel Eastern, Jalan Veteran No. 299, acara yang dimulai pada pukul 19.00 WIB ini berlangsung tertib dan terkoordinasi, memberikan kesempatan bagi masyarakat Bojonegoro untuk memahami visi, misi, serta program unggulan yang ditawarkan masing-masing pasangan calon.

Debat kali ini mempertemukan dua pasangan calon yang bersaing memperebutkan kursi kepemimpinan Bojonegoro. Paslon nomor urut 02, Setyo Wahono dan Nurul Azizah, berhadapan dengan Paslon nomor urut 01, Dr. Ir. H. Teguh Haryono, MBA, dan Hj. Farida Hidayati, SH., MKn. Kedua pasangan calon datang didampingi para pendukung, komisioner KPU, pakar pembuat pertanyaan, dan tamu undangan. Meskipun pada sesi sebelumnya sempat terjadi ketegangan, debat kali ini berjalan lancar dan tertib, berkat pengamanan ketat dari Polres, Brimob, Polisi Militer (PM), Satpol-PP, Polsek, serta Linmas setempat.

Dipandu oleh dua moderator profesional, acara debat mengalir dengan lancar. Moderator membuka debat dengan menjelaskan aturan tata tertib dan memberikan kesempatan bagi masing-masing pasangan calon untuk mengemukakan visi dan misi mereka secara bergantian. Paslon nomor urut 02 memulai sesi penyampaian, diikuti oleh Paslon nomor urut 01. Dukungan dari para pendukung di kursi penonton terlihat semarak dengan sorakan yel-yel, namun tetap terkendali dalam suasana yang tertib.

Debat publik ini menjadi ajang yang krusial bagi masyarakat Bojonegoro untuk melihat dan memahami arah pembangunan yang dijanjikan oleh masing-masing calon. Paslon nomor urut 01, Teguh Haryono dan Farida Hidayati, memaparkan program unggulan mereka yang disebut "Bojonegoro Klunting." Program ini dihadirkan sebagai solusi baru dalam mengelola sumber daya alam Bojonegoro, yang kaya akan minyak dan gas (migas), untuk kesejahteraan masyarakat secara langsung dan merata.

Melalui program "Bojonegoro Klunting," Paslon Teguh-Farida berkomitmen untuk memberikan hak bagi hasil migas kepada seluruh warga Bojonegoro yang memiliki KTP Bojonegoro, tanpa memandang status ekonomi. Dana stimulan akan diberikan setiap bulan kepada masyarakat, sejalan dengan amanat Pasal 33 ayat 3 UUD 1945 yang menyatakan bahwa kekayaan alam harus dimanfaatkan sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat. Teguh-Farida berharap, program ini dapat meningkatkan kesejahteraan rakyat Bojonegoro secara menyeluruh.

Baca juga:

Di sisi lain, Paslon nomor urut 02, Setyo Wahono dan Nurul Azizah, mengusung visi kemakmuran rakyat sebagai fokus utama. Meski tidak merinci program spesifik dalam debat kali ini, mereka berkomitmen untuk mewujudkan kesejahteraan rakyat secara luas melalui kebijakan yang inklusif. Namun, ada momen yang menarik perhatian penonton ketika Setyo Wahono menyerahkan sebagian besar pemaparan visi dan misi kepada wakilnya, Nurul Azizah. Hal ini menimbulkan pertanyaan dari publik mengenai kepemimpinan dalam pasangan ini, karena Nurul Azizah terlihat lebih dominan dalam menyampaikan gagasan mereka.

KPU Bojonegoro menilai debat publik ini sebagai langkah penting dalam memberikan pemahaman yang mendalam kepada masyarakat mengenai arah dan komitmen para calon. Diharapkan, pemilih dapat menggunakan informasi ini sebagai bahan pertimbangan dalam menentukan pilihan mereka pada Pilkada 2024. Debat yang berlangsung disiplin dan berbobot ini memberikan masyarakat kesempatan untuk menyaksikan perbandingan langsung antara Paslon 01 dan Paslon 02, dan bagaimana masing-masing calon merespons kebutuhan daerah.

Debat publik ini dilangsungkan dengan pengamanan yang ketat, memastikan jalannya acara tetap tertib dari awal hingga akhir. Kehadiran personel keamanan dari berbagai instansi, seperti Polres, Brimob, Polisi Militer, Satpol-PP, dan Linmas setempat, menunjukkan keseriusan KPU Bojonegoro dalam menciptakan lingkungan yang aman dan profesional selama debat berlangsung. Dukungan ini memberikan rasa nyaman bagi seluruh peserta, pendukung, dan tamu undangan yang hadir.

Dengan berakhirnya debat publik ini, KPU Bojonegoro berharap masyarakat bisa lebih memahami keunggulan dan komitmen dari masing-masing pasangan calon. Program "Bojonegoro Klunting" yang diusung Paslon Teguh-Farida menawarkan prospek baru dalam pengelolaan kekayaan daerah demi kemakmuran rakyat secara merata, sementara Wahono-Nurul berfokus pada kesejahteraan umum yang menyeluruh. Pada akhirnya, pilihan ada di tangan masyarakat Bojonegoro untuk menentukan siapa yang paling layak memimpin dan membawa Kabupaten Bojonegoro menuju kemajuan dan kesejahteraan yang lebih besar.

Debat publik ini telah menjadi momen yang krusial bagi masyarakat Bojonegoro untuk menyaksikan adu gagasan dari kedua pasangan calon. Melalui debat yang berlangsung disiplin dan profesional, masyarakat kini memiliki referensi lebih jelas dalam memilih pemimpin yang akan membawa Bojonegoro ke arah yang lebih sejahtera. ( RED ) 

Share :