- Oleh : Budi Hartono
Blora, Jawa Tengah — Usai menunaikan ibadah umrah, Bupati Blora, Dr. H. Arief Rohman, S.IP., M.Si., langsung kembali ke tanah air dan tanpa menunda agenda pemerintahan, ia memimpin apel pagi di SMP Negeri 1 Blora, Rabu (12/11/2025). Kehadirannya kali ini bukan sekadar kunjungan rutin, melainkan sebagai bentuk tanggung jawab moral dan kepedulian terhadap dunia pendidikan, khususnya dalam menyikapi peristiwa perundungan (bullying) yang sempat menjadi sorotan publik beberapa waktu lalu.
Dalam apel yang dihadiri ratusan siswa, guru, dan pejabat terkait, Bupati Arief menyampaikan keprihatinan mendalam atas insiden tersebut. Ia menegaskan bahwa Pemerintah Kabupaten Blora berkomitmen penuh untuk memastikan kejadian serupa tidak terulang di sekolah manapun.
Hari ini saya datang untuk mendengarkan, memahami, dan mengajak kita semua belajar bersama. Peristiwa ini harus menjadi titik balik, menjadi awal perubahan menuju lingkungan sekolah yang lebih aman, nyaman, dan berempati,” ujar Bupati Arief di hadapan seluruh peserta apel.
Sebagai alumni SMPN 1 Blora, Bupati Arief memanfaatkan momentum tersebut untuk berbicara langsung kepada para siswa. Ia mengajak mereka menumbuhkan rasa empati, menghargai perbedaan, dan selalu berpikir sebelum bertindak. Menurutnya, setiap ucapan dan perbuatan memiliki dampak yang bisa membangun atau justru melukai perasaan orang lain.
Anak-anakku, sebelum berbicara, tanyakan pada diri sendiri apakah kata-kataku membuat orang lain senang atau justru terluka. Sebelum bertindak, pikirkan apakah aku ingin diperlakukan seperti itu. Empati adalah dasar dari persahabatan sejati dan lingkungan belajar yang sehat,” pesannya penuh makna.
Dalam arahannya, Bupati juga mengapresiasi langkah pihak sekolah yang telah berupaya menenangkan situasi pasca-insiden. Ia mendorong para guru untuk memperkuat pengawasan serta memperbanyak kegiatan positif yang dapat menyalurkan bakat dan energi siswa secara konstruktif.
Baca juga:
Beberapa langkah konkret yang disarankan Bupati antara lain:
- Penambahan kegiatan ekstrakurikuler di bidang olahraga, seni, fotografi, sinematografi, dan vlog edukatif;
- Pemasangan CCTV di titik-titik rawan untuk meningkatkan keamanan lingkungan sekolah;
- Penerapan indikator Sekolah Ramah Anak secara konsisten di setiap satuan pendidikan.
Bupati Arief juga mengumumkan rencana untuk mengumpulkan seluruh kepala sekolah se-Kabupaten Blora dalam waktu dekat guna menyepakati langkah kolektif pencegahan perundungan di lingkungan pendidikan. Ia menyebut akan meluncurkan program “Duta Anti Bullying”, sebagai bagian dari gerakan Sekolah Ramah Anak yang menjadi prioritas Pemerintah Kabupaten Blora.
Lebih lanjut, Bupati mengajak Dinas Pendidikan serta Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Dinsos PPPA) untuk memperkuat sinergi dalam melakukan pendampingan dan sosialisasi intensif kepada siswa, guru, maupun orang tua.
Saya titipkan anak-anak Kabupaten Blora kepada para guru dan tenaga pendidik. Mari bersama menciptakan lingkungan belajar yang aman, positif, serta membangun karakter anak-anak Blora yang berempati dan beretika,” tegas Bupati Arief.
Sebagai penutup kegiatan, Bupati Arief menyerahkan penghargaan dan hadiah kepada sejumlah siswa SMPN 1 Blora yang berhasil meraih prestasi di tingkat Provinsi Jawa Tengah. Momen tersebut menjadi bentuk apresiasi pemerintah sekaligus motivasi bagi pelajar Blora untuk terus berprestasi di berbagai bidang.
Apel pagi itu turut dihadiri oleh Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Blora, Kepala Dinsos PPPA, Kepala SMPN 1 Blora beserta jajaran guru, serta seluruh siswa dan siswi. Suasana haru dan semangat terasa menyelimuti halaman sekolah, menandai komitmen baru dunia pendidikan Blora menuju lingkungan yang lebih aman, inklusif, dan berempati.