- Oleh : Budi Hartono
Blora – Bupati Blora, Dr. H. Arief Rohman, menegaskan agar seluruh pejabat dan Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemerintah Kabupaten Blora lebih arif dalam menggunakan media sosial. Pesan ini disampaikan dalam Rapat Koordinasi Pengendalian Operasional Kegiatan (POK) di Ruang Pertemuan Setda Blora, Rabu (10/9/2025), yang dihadiri Wakil Bupati Hj. Sri Setyorini, Sekretaris Daerah, para Asisten, Staf Ahli Bupati, serta seluruh kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan camat.
Dalam arahannya, Bupati Arief menekankan agar pejabat tidak terjebak pada budaya pamer atau flexing di ruang publik digital. Sebaliknya, media sosial harus dipergunakan untuk menampilkan kinerja dan capaian yang bermanfaat bagi masyarakat.
- “Dari Mendagri kemarin berpesan, jangan flexing (memamerkan) kemewahan, baik oleh pejabat maupun keluarganya, termasuk melalui media sosial. Ini mohon benar-benar menjadi perhatian,” tegas Bupati Arief.
Menurutnya, ASN harus mengedepankan empati dan kepekaan terhadap kondisi masyarakat, mengingat tugas utama mereka adalah mengabdi dan melayani rakyat. Oleh karena itu, setiap unggahan di media sosial harus mencerminkan sikap santun, rendah hati, dan tetap profesional.
Baca juga:
- “Dalam memposting sesuatu di medsos, baik status maupun tanggapan, gunakan bahasa yang santun dan low profile. Publikasikan yang bermanfaat, bukan sebaliknya,” ujarnya.
Bupati juga mendorong setiap OPD, camat, hingga perangkat di tingkat desa untuk memanfaatkan media sosial sebagai sarana melaporkan program, kegiatan, dan capaian pembangunan. Hal itu, menurutnya, akan memperkuat transparansi sekaligus memberi masyarakat akses informasi terkait kerja pemerintah daerah.
- “Kinerja Bapak Ibu tolong ditampakkan kepada masyarakat. Salah satunya lewat media sosial agar publik tahu apa yang sudah kita lakukan,” jelasnya.
Bupati Arief memberi contoh bagaimana dirinya dan Wakil Bupati secara konsisten menggunakan media sosial untuk melaporkan agenda dan kegiatan resmi. Ia berharap pola serupa dapat diikuti oleh seluruh OPD dan unit di bawahnya.
Lebih lanjut, ia meminta setiap pimpinan OPD melakukan pengawasan terhadap konten yang diunggah oleh admin media sosial instansi masing-masing. “Kalau mau upload sesuatu, atasan harus tahu. Pimpinan jangan cuek dengan adminnya. Termasuk dinas-dinas besar seperti pendidikan, kesehatan, hingga rumah sakit, harus memastikan kontennya tepat,” tegasnya.
Selain itu, Bupati juga menekankan pentingnya publikasi pembangunan di tingkat kecamatan dan desa. Menurutnya, keberhasilan pembangunan harus sampai kepada masyarakat luas, dan media sosial adalah sarana yang efektif untuk itu.
Dalam kesempatan tersebut, Bupati Arief turut mengingatkan disiplin tata kelola perjalanan dinas. Ia menekankan agar setiap kepala OPD yang bepergian ke luar kota maupun luar negeri mengikuti mekanisme yang berlaku, termasuk melaporkannya kepada pimpinan daerah.
- “Ke depan saya minta setiap perjalanan ke luar daerah, apalagi ke luar negeri, dilaksanakan sesuai aturan. Tolong kabari saya agar semuanya berjalan sesuai mekanisme,” pungkasnya.