Home Daerah

Bojonegoro Youth Festival 2025, Simfoni Semangat Pemuda dan Inspirasi untuk Masa Depan

by Media Rajawali - 26 Oktober 2025, 21:29 WIB

Bondan Prakoso Gemparkan Panggung, Pemkab Dorong Regenerasi Kreatif Bojonegoro

  • Oleh : Budi Hartono

Bojonegoro – Suasana malam di Gedung Olahraga (GOR) Utama Bojonegoro, Sabtu (25/10/2025), berubah menjadi lautan energi dan semangat muda. Ratusan warga tumpah ruah dalam puncak acara Bojonegoro Youth Festival (BYF) 2025, sebuah perayaan tahunan yang diselenggarakan oleh Pemerintah Kabupaten Bojonegoro melalui Dinas Kepemudaan dan Olahraga (Dinpora). Sorak-sorai penonton memuncak ketika Bondan Prakoso, musisi legendaris dengan karya ikoniknya, naik ke panggung membawakan lagu-lagu penuh pesan perjuangan dan optimisme.

Namun, BYF bukan sekadar panggung hiburan. Festival ini menampilkan perpaduan antara edukasi, inspirasi, dan kreativitas pemuda Bojonegoro. Rangkaian acara dimulai dari sesi motivasi oleh Feliks Antonius, penampilan Nano Orchestra, Opening Dance, Parade Maskot BYF, Carnival Show oleh Ipank Capelo, hingga persembahan Bojonegoro Youth Choir dan Parade Devila Organisasi Kepemudaan. Puncaknya adalah pemberian penghargaan kepada pemuda berprestasi, simbol apresiasi atas kontribusi generasi muda bagi daerahnya.

Dalam sambutan pembukaannya, Wakil Bupati Bojonegoro, Nurul Azizah, menyebut BYF sebagai ajang berkelas dan inspiratif yang menegaskan kiprah generasi muda dalam membangun daerah. Ia juga menyampaikan salam dari Bupati Setyo Wahono yang berhalangan hadir.
“Alhamdulillah, tadi kita melihat generasi muda kita tampil dengan luar biasa,” ujarnya penuh apresiasi.

Wabup Nurul juga mengingatkan pentingnya momentum seperti BYF untuk mendorong partisipasi pemuda dalam pembangunan. Ia menyinggung angka pengangguran terbuka Bojonegoro yang berada di kisaran 4,42%, lebih rendah dari rata-rata nasional dan provinsi, namun tetap perlu diatasi melalui program pemberdayaan berkelanjutan.

“Kesuksesan memerlukan proses. Kegiatan seperti BYF menjadi wadah bagi pemuda untuk mengekspresikan potensi, berkreasi, dan berkontribusi nyata. Mudah-mudahan acara ini terus berlanjut dan membawa Bojonegoro menjadi daerah yang benar-benar berkelas,” tegasnya.

Baca juga:

Dalam kesempatan itu pula, Nurul Azizah menyinggung sejarah panjang kiprah pemuda Bojonegoro sejak masa kolonial, dengan berdirinya Bojonegoro Bond pada tahun 1920 oleh Bupati Kanjeng Sumantri, sebagai simbol kesadaran awal akan pentingnya peran generasi muda dalam perubahan sosial.

Sementara itu, Kepala Dinas Kepemudaan dan Olahraga (Dinpora) Bojonegoro, Arief Nanang Sugianto, dalam laporannya menyampaikan bahwa BYF digelar selama dua hari dengan melibatkan 500 pemuda dari berbagai organisasi, termasuk OSIS SMA, MA, dan SMK. “Kegiatan ini bertujuan mengidentifikasi dan menggali potensi pemuda, baik secara individu maupun kolektif, untuk membangun kolaborasi, kreativitas, serta memberikan penghargaan bagi mereka yang berprestasi,” ujarnya.

Selain pertunjukan seni, BYF juga diwarnai lomba olahraga tradisional seperti dagongan dan terompah panjang, serta pameran youth entrepreneur yang menampilkan inovasi bisnis kreatif anak muda Bojonegoro. Tingginya minat masyarakat tampak dari penjualan tiket yang ludes dalam hitungan menit. “Ketika tiket dibuka, hanya dalam 1–2 menit, 300 tiket habis. Kami bahkan membuka hingga tiga gelombang,” ungkap Arief.

Malam puncak festival mencapai klimaks ketika Bondan Prakoso menggebrak panggung dengan lagu Menerjang Matahari. Suara gitar berpadu dengan lantunan lirik berenergi tinggi, menggugah semangat penonton untuk terus berjuang dan pantang menyerah. “Terima kasih, matur suwun,” sapa Bondan usai membawakan lagu keduanya, Take It Easy, yang disambut tepuk tangan riuh.

Lagu demi lagu yang dibawakannya bukan hanya menghibur, tetapi juga menyampaikan pesan moral dan motivasi, bahwa anak muda Bojonegoro harus terus bergerak, berani bermimpi, dan tidak gentar menghadapi tantangan zaman. “Maju tak gentar, membela yang benar,” seru Bondan di tengah dentuman musik, menggema seisi GOR, menutup malam penuh inspirasi.

Bojonegoro Youth Festival 2025 bukan sekadar ajang hiburan, melainkan manifestasi semangat regenerasi Bojonegoro yang berfokus pada pembangunan karakter, kreativitas, dan kolaborasi pemuda. Dari lantunan musik Bondan hingga parade organisasi kepemudaan, dari arena olahraga tradisional hingga ruang pamer wirausaha muda, semuanya berpadu menjadi satu narasi besar: bahwa masa depan Bojonegoro bergantung pada keberanian dan daya cipta generasinya.

Festival ini menegaskan bahwa ketika pemerintah, masyarakat, dan pemuda bersatu dalam visi yang sama, Bojonegoro bukan hanya berkelas, tetapi juga berdaya dan berpengaruh.

Share :