Home Daerah

Bojonegoro Perkuat Armada dan Pos Damkar untuk Tekan Risiko Kebakaran

by Media Rajawali - 03 September 2025, 21:48 WIB

  • Oleh : Budi Hartono 

Bojonegoro – Pemerintah Kabupaten Bojonegoro melalui Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Damkarmat) terus memperluas jangkauan layanan darurat kebakaran. Tidak hanya menambah jumlah pos pemadam di sejumlah kecamatan, namun juga memperkuat fasilitas serta menyiapkan sumber daya manusia (SDM) yang lebih sigap dan terlatih.

Kepala Dinas Damkarmat Bojonegoro, Siswoyo, menegaskan bahwa langkah ini merupakan bagian dari strategi untuk menekan angka kebakaran sekaligus meningkatkan layanan penyelamatan non-kebakaran. “Tujuannya adalah memastikan waktu respons (response time) lebih cepat, sehingga setiap insiden dapat ditangani dalam waktu sesingkat mungkin,” ujarnya, Rabu (3/9/2025).

Hingga kini, Bojonegoro memiliki 10 pos pemadam yang tersebar di berbagai wilayah, termasuk pos terbaru di Kecamatan Sumberrejo dan Ngasem. Setiap pos dioperasikan dengan pembagian personel berbeda, menyesuaikan kebutuhan lapangan. Pos Kota misalnya, memiliki enam petugas setiap sift, sementara pos Padangan dan Baureno diperkuat empat orang per sift. Pos lainnya dilengkapi tiga personel setiap sift. Seluruhnya bekerja dalam tiga regu yang bergantian siaga 24 jam penuh.

Baca juga:

Selain menyiapkan armada tambahan berupa unit mobil pemadam, peningkatan layanan juga diarahkan pada aspek penyelamatan. Data Damkarmat mencatat, sepanjang Januari hingga Agustus 2025 tercatat 1.313 aksi penyelamatan berhasil dilakukan. Penanganan itu meliputi evakuasi ular, pengendalian lebah, hingga insiden kecil seperti pelepasan cincin yang terjebak di jari warga.

Meski kesiapsiagaan semakin kuat, Siswoyo menekankan pentingnya kesadaran masyarakat dalam mencegah kebakaran. “Kebakaran tidak mengenal musim dan bisa terjadi kapan saja. Kami mengimbau masyarakat agar lebih waspada, seperti tidak meninggalkan kompor menyala saat sedang menggunakan ponsel, serta menghindari penggunaan colokan listrik berlebihan yang kerap menjadi pemicu kebakaran,” jelasnya.

Peningkatan kecepatan respons pemadam mulai dirasakan langsung oleh warga. Rofi, warga Desa Talun, Kecamatan Sumberrejo, menuturkan bahwa desanya sempat mengalami dua kebakaran akibat korsleting listrik pada tahun ini. Pertama di depan Balai Desa Talun, dan kedua di kawasan Pondok Pesantren Attanwir.

  • “Responnya sangat cepat. Waktu kebakaran di balai desa, satu unit damkar langsung diterjunkan. Sementara saat kejadian di Ponpes Attanwir, tiga unit damkar dan satu mobil tangki air BPBD segera datang. Semenjak ada pos pemadam di Sumberrejo, penanganannya jauh lebih sigap,” ungkapnya.

Dengan sistem yang kian terstruktur, kehadiran Damkarmat Bojonegoro tidak hanya menjadi garda terdepan saat terjadi kebakaran, tetapi juga mitra masyarakat dalam menjaga keselamatan dan ketenteraman publik.

Share :