Home Daerah

Bojonegoro Klunting: Revolusi Kesejahteraan untuk Rakyat Bojonegoro

by Media Rajawali - 21 November 2024, 11:55 WIB

Bojonegoro, Jawa Timur – Kabupaten Bojonegoro menjadi saksi lahirnya program inovatif yang diusung pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati nomor urut 1, Dr. Ir. H. Teguh Haryono, MBA, dan H. Farida Hidayati, S.H., M.Kn. Dengan tajuk Bojonegoro Klunting, program ini menjanjikan terobosan nyata dalam meningkatkan kesejahteraan rakyat Bojonegoro, memanfaatkan potensi besar yang selama ini belum sepenuhnya dirasakan oleh masyarakat.

Bojonegoro dikenal sebagai salah satu kabupaten terkaya di Indonesia dengan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) yang mencapai Rp8,2 triliun pada tahun 2024, berkat kontribusi besar dari sektor minyak dan gas bumi (Migas). Namun, kekayaan tersebut seringkali tidak dirasakan secara langsung oleh masyarakat luas. Program Bojonegoro Klunting hadir untuk mengubah paradigma ini.

Program ini bertujuan memberikan hak langsung kepada rakyat atas bagi hasil Migas dalam bentuk pendapatan bulanan. Tanpa memandang strata sosial atau profesi, seluruh masyarakat Bojonegoro akan menjadi sasaran dari program ini. Teguh Haryono menjelaskan, "Kami ingin kekayaan daerah dirasakan langsung oleh rakyatnya. Ini bukan hanya soal uang, tapi soal keadilan dan tanggung jawab moral pemerintah kepada rakyat."

Program Bojonegoro Klunting telah memantik antusiasme di tengah masyarakat. Darmono, seorang petani dari Kecamatan Kepohbaru, mengungkapkan optimismenya, "Baru kali ini ada calon pemimpin yang benar-benar memikirkan nasib wong cilik. Program ini adalah angin segar bagi kami, rakyat kecil. Saya yakin Pak Teguh dan Bu Farida bisa membawa perubahan nyata."

Senada dengan Darmono, H. Wardoyo, tokoh masyarakat dari Kecamatan Kasiman, menyebut program ini sebagai cerminan kepedulian pemimpin yang gemati—dalam bahasa Jawa berarti penuh kasih sayang dan perhatian. "Ini adalah bentuk nyata pemimpin yang peduli. Tidak hanya bicara, tapi menawarkan solusi konkret," tegasnya.

Bagi Siti Maudluah, seorang ibu rumah tangga di Kecamatan Sumberrejo, program ini membawa harapan besar untuk meringankan beban ekonomi keluarga. "Bantuan sekecil apapun sangat berarti. Kami mendukung sepenuh hati agar program ini bisa terwujud," ujarnya.

Baca juga:

Bojonegoro Klunting bukan satu-satunya gagasan revolusioner yang diusung Teguh dan Farida. Dengan visi besar menjadikan Bojonegoro sebagai pusat agroindustri di Jawa Timur, pasangan ini juga meluncurkan 7 misi strategis dan 17 program prioritas. Dari pengembangan sektor pertanian hingga peningkatan kualitas pendidikan dan kesehatan, Teguh dan Farida berkomitmen membangun masyarakat yang kreatif, produktif, dan energik.

"Kami percaya bahwa kemajuan Bojonegoro harus berkelanjutan. Bukan hanya menikmati hasil hari ini, tetapi juga menyiapkan masa depan untuk generasi mendatang," ujar Farida Hidayati.

Program ini tidak hanya relevan di tingkat lokal, tetapi juga menjadi contoh bagi kabupaten lain di Indonesia. Di tengah tantangan kesenjangan ekonomi dan pengelolaan sumber daya, Bojonegoro Klunting menawarkan model pemerintahan yang inklusif dan berbasis keadilan. Hal ini menguatkan posisi Bojonegoro sebagai pelopor kebijakan inovatif yang berpihak pada rakyat.

Dengan keberanian membawa perubahan dan menghadirkan solusi nyata, Teguh Haryono dan Farida Hidayati bukan hanya menawarkan janji, tetapi juga harapan. Melalui Bojonegoro Klunting, mereka berkomitmen mengubah wajah Bojonegoro menjadi kabupaten yang makmur, adil, dan merata.

Rakyat Bojonegoro kini dihadapkan pada pilihan besar—memilih pemimpin yang tidak hanya berbicara, tetapi juga bertindak. Di balik program ini terselip mimpi besar: menjadikan Bojonegoro sebagai simbol kebangkitan daerah yang benar-benar berpihak pada rakyatnya.

(Redaksi)

Share :